JAKARTA/SINGAPURA – Di hari pertamanya di bulan September, Kenangan Coffee menjual lebih dari 1.500 minuman di Raffles City Shopping Centre.
Hal ini membantu jaringan toko di Indonesia mencapai pendapatan harian per toko tertinggi, kata salah satu pendiri dan CEO Edward Tirtanada.
Kenangan Coffee didirikan pada tahun 2017 dan mengoperasikan lebih dari 900 toko yang sebagian besar berada di Indonesia.
Jaringan restoran Indonesia lainnya, Fore Coffee, memiliki angka penjualan serupa ketika pertama kali diluncurkan di sini. Gerainya di Bugis Junction menjual hampir 3.000 cangkir kopi pada akhir pekan pembukaannya di bulan November.
Dalam tiga bulan terakhir, Singapura telah menyaksikan lonjakan kopi Indonesia, meskipun waralaba kopi lainnya telah menarik diri dari pasar.
Kopi Kenangan atau dikenal juga dengan Kenangan Latte yang menggunakan Aren hitam atau gula aren dari Jawa, Indonesia, telah menambah dua gerai di Bandara Changi dan Pusat Perbelanjaan Ng On City.
Kedua jaringan baru ini bergabung dengan jaringan kopi Indonesia Tanamera, yang memiliki sembilan gerai di Singapura sejak pertama kali dibuka di Change Alley pada tahun 2020.
“Di mana pun kami membuka toko di Singapura, kemungkinan besar toko tersebut akan ditemukan di seluruh dunia karena banyak turis asing yang mengunjungi negara ini,” kata juru bicara Kenangan Coffee kepada The Straits Times.
Jaringan yang pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 2017 ini kini memiliki lebih dari 900 gerai dan akan membuka gerai luar negeri pertamanya di Malaysia pada tahun 2022.
Seorang juru bicara Fore Coffee mengatakan kepada ST bahwa Singapura adalah “kawasan pusat bisnis” di Asia Tenggara dan merupakan faktor besar di balik keputusannya untuk berekspansi ke Republik tersebut.
Gerai Bugis merupakan gerai Four Coffee pertama di luar negeri yang memiliki lebih dari 120 gerai di seluruh Indonesia.
Bagi Tanamera, direktur bersama untuk Singapura dan Indonesia, Ronald Leong, mengatakan perluasan bisnis ke Singapura selalu menjadi tujuan karena faktor-faktor seperti hubungan erat antara kedua negara, kesamaan selera, dan daya beli Singapura.
“Ada banyak ekspatriat Singapura yang mengunjungi gerai kami di Jakarta, dan terdapat banyak diaspora Indonesia di Singapura. Jadi kami merasa jika kami memasuki pasar Singapura, setidaknya kami tidak akan memulai sebagai pemain yang sama sekali tidak dikenal di pasar tersebut. “ucap Tuan Leong.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia