Para pejabat akan “sangat tegas” terhadap perilaku buruk wisatawan
Sebagai destinasi resor Bali yang populer di kalangan pengunjung internasional, Uno mengatakan perlu adanya pemerataan lalu lintas wisata di sekitar pulau, terutama di bagian selatan yang lebih banyak “kemacetan”.
“Kami sedang membangun infrastruktur di berbagai wilayah Bali, yang akan meningkatkan konektivitas,” ujarnya.
Dalam wawancara dengan CNA, Uno juga berbicara tentang perilaku buruk beberapa wisatawan di Bali, mulai dari paparan tidak senonoh hingga meledakkan petasan di depan umum.
“Kita harus secara aktif mempromosikan dan mendidik wisatawan bahwa ini adalah perilaku yang tidak diinginkan. Ketika Anda datang ke Indonesia, Anda menghormati budayanya,” ia memperingatkan, seraya menambahkan bahwa media sosial adalah alat yang hebat untuk memantau perilaku negatif wisatawan.
“Pada dasarnya kami akan mengidentifikasi mereka dan mendidik mereka terlebih dahulu. Namun jika hal ini terus terjadi lagi, kami akan sangat bertekad… termasuk mendeportasi para penjahat tersebut, sebuah sinyal bahwa kami sangat serius untuk memastikan destinasi wisata kami adalah destinasi berkualitas yang mempromosikan alam, budaya, dan menyampaikan kisahnya juga.
Untuk menggerakkan pariwisata internasional di luar Bali, Indonesia mempercepat pengembangan lima destinasi ‘super prioritas’ – Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Lombok, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likubang di Sulawesi Utara.
Negara ini juga berharap untuk memastikan bahwa produk-produknya, seperti pengalaman fesyen dan kuliner, “disediakan secara optimal” kepada dunia, kata Uno.
“Jadi itu yang menjadi fokus kita ke depan, agar masyarakat tidak hanya mengetahui ekonomi kreatif kita, tapi juga ekspor ekonomi kreatif kita,” ujarnya.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia