JAKARTA, 3 Sept (Bloomberg): Inflasi inti Indonesia naik ke level terendah hampir tiga tahun di bulan Agustus, mengkonfirmasikan peringatan bank sentral bahwa putaran kedua tekanan harga menyebar ke seluruh perekonomian.
Inflasi inti, yang menghilangkan dampak harga pangan yang bergejolak dan barang-barang bersubsidi pemerintah seperti listrik dan bahan bakar, mencapai 3,04% bulan lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
“Inflasi inti terus dalam tren naik, mencerminkan permintaan domestik yang kuat dan daya beli karena mencakup lebih dari 700 item,” kepala kantor statistik, Marco Uono, mengatakan pada briefing pada hari Kamis.
Inflasi utama turun ke 4,69% di bulan Agustus dari 4,94% di bulan Juli di tengah terkendalinya kenaikan harga makanan dan minuman dan transportasi. Pemerintah terus mencermati kenaikan harga, dengan harga beras dan telur tinggi dalam inflasi pangan.
Bank Indonesia menyampaikan kenaikan suku bunga yang mengejutkan bulan lalu, mengatakan inflasi inti dan inti akan melebihi target 2% -4% tahun ini.
Para ekonom telah memperingatkan bahwa kedua metrik dapat meningkat lebih lanjut jika pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar bersubsidi. – Bloomberg
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia