Presiden terpilih Indonesia telah menyatakan keinginannya untuk melakukan “gencatan senjata yang komprehensif dan permanen” dalam perang Israel-Hamas dan mengatakan negaranya siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk menegakkan gencatan senjata di Gaza.
Berbicara pada Dialog Shangri-La di Singapura pada hari Sabtu, konferensi keamanan utama Asia, Prabowo Subianto dan Presiden AS Joe Biden Usulan terbaru Gencatan senjata di Gaza adalah “sebuah langkah ke arah yang benar” dan Indonesia akan “melakukan segala yang kami bisa untuk memberikan bantuan kemanusiaan”.
“Jika diperlukan dan diminta oleh PBB, kami siap menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau prospek gencatan senjata ini, serta memberikan keamanan dan keselamatan bagi semua pihak yang terlibat,” kata Prabowo. laporan Reuters. Dia Ditambahkan Indonesia juga “sangat bersedia untuk mengevakuasi dan merawat warga sipil Palestina yang terluka dan mereka yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia.”
Dalam pidatonya, Prabowo, yang akan dilantik sebagai presiden pada bulan Oktober, menyerukan penyelidikan komprehensif atas “peristiwa tragis” di wilayah Rafah di Gaza selatan, tempat serangan Israel sedang berlangsung. Menyelesaikan situasi di Wilayah Pendudukan Palestina.
“Solusi dua negara adalah satu-satunya solusi nyata bagi perdamaian dan keamanan berkelanjutan bagi Israel dan Palestina,” ujarnya. Pos Pagi Tiongkok Selatan. Ia kemudian menambahkan, “Ini berarti bukan hanya hak Israel, tapi juga hak rakyat Palestina atas tanah airnya sendiri, negaranya sendiri, untuk hidup damai.”
Di sela-sela perbincangan, Prabowo bertemu dengan Menteri Pertahanan Austin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky serta para pemimpin lainnya.
Komentar Prabowo tidak mengherankan mengingat Indonesia telah lama bersikap kritis terhadap Israel, dan merupakan keharusan politik bagi setiap pemimpin Indonesia untuk terlihat mendukung perjuangan Palestina. Negara ini menolak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel karena alasan ini dan secara terang-terangan mengkritik tanggapan Israel terhadap serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Pada hari Sabtu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta Israel untuk mematuhi Mahkamah Internasional, yang dimintanya bulan lalu. Hentikan serangannya Di Rafah. “Israel harus mempunyai kewajiban untuk mematuhi pengadilan internasional, termasuk menghentikan serangan terhadap Palestina,” kata Jokowi. mengatakan kepada wartawan. Pada bulan November, A Bertemu dengan BidenJokowi mengatakan AS “harus berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza” dan bahwa “gencatan senjata diperlukan demi kemanusiaan”.
Komentar-komentar yang disampaikan Prabowo terangkum dalam pidato yang disampaikannya ditegaskan kembali Sikap kebijakan luar negeri Indonesia yang tidak selaras dan di antaranya Lawan pembicaraan Shangri-La Dari pejabat keamanan Tiongkok dan AS, Beijing dan Washington menyerukan untuk menahan diri.
“Sekali lagi, para pemimpin peradaban besar Tiongkok, serta para pemimpin Amerika Serikat dan sekutu Baratnya, harus mengemban tanggung jawab besar dalam peran kepemimpinan mereka sebagai kekuatan global,” katanya. “Kami sangat yakin bahwa para pemimpin negara-negara besar dapat hidup berdampingan satu sama lain dan bekerja sama serta bekerja sama dalam mencapai kebaikan bersama umat manusia.” Ada lebih dari sekedar gaung dari mantan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong Teks utama Sejak Dialog Shangri-La tahun 2019, AS menyerukan saling fasilitasi oleh kedua negara untuk menghindari konflik.
Menariknya, Prabowo merujuk pada ketegangan negaranya di masa lalu dengan Singapura dan Malaysia dan merujuk pada apa yang disebut sebagai “cara Asia” dalam menangani konflik. “Keamanan sejati datang dari hubungan baik antar tetangga dekat kita. Itu adalah bagian dari budaya Asia kami. Kita harus dekat dan bersahabat dengan tetangga dekat kita,” katanya.
“Tapi sekarang, kami berteman baik,” tambah Prabowo. “Kami menyelesaikan perbedaan kami tanpa campur tangan pihak luar.”
Apakah penyebutan “cara Asia” dan “intervensi” pihak luar merupakan kritik terselubung terhadap keterlibatan “kekuatan luar” dalam perselisihan di kawasan, seperti yang dilakukan Menteri Pertahanan Tiongkok Deng Jun? Dia mengungkapkannya dengan kata-kata Sulit untuk menguraikan apakah hal ini disertai dengan kehadiran Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Singapura, atau hanya sekedar referensi untuk menggunakan dialog untuk menyelesaikan perselisihan.
Namun pidato Prabowo, yang merupakan pidato tahunannya yang ketiga berturut-turut di Dialog Shangri-La, dimaksudkan untuk memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan konflik yang terjadi saat ini di Gaza, dan bukannya memicu kritik dari luar. Hal ini juga menunjukkan bahwa Prabowo ingin memainkan peran yang lebih aktif di panggung dunia dibandingkan Jokowi, yang umumnya memandang kebijakan luar negeri sebagai pelengkap agenda perekonomian dalam negerinya.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia