Jakarta (VNA) – Bank sentral Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada 20 Oktober. peradangan dan mengurangi tekanan lokal mata uang.
Menurut Gubernur Perry Vargio, keputusan tersebut bertujuan untuk membawa inflasi inti dalam kisaran 2% hingga 4% di atas target sebelumnya — pada paruh pertama daripada kuartal ketiga tahun depan.
Langkah ini dilakukan karena rupee mencerminkan nilai fundamentalnya terhadap dolar AS yang lebih kuat.
Putuskan untuk meningkatkan Suku bunga Ini adalah langkah terdepan, preemptive dan berwawasan ke depan untuk menurunkan ekspektasi inflasi, yang saat ini terlalu tinggi, katanya pada konferensi pers.
Langkah ini mengikuti kenaikan 50 basis poin pada bulan September. Ini adalah pertama kalinya Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dua kali berturut-turut sejak mengadopsi tujuh hari reverse repo rate sebagai patokan pada tahun 2016.
BI telah mengadopsi kebijakan moneter yang lebih ketat daripada bank sentral negara lain sejak Agustus berkat subsidi pemerintah karena inflasi yang stabil dan harga energi yang tidak berubah. Namun, pada awal September, Indonesian Pemerintah meningkatkan subsidi harga bahan bakar, mendorong inflasi ke level terendah dalam tujuh tahun sebesar 5,95% pada bulan September./.
VNA
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia