Menurut ITC Research, pasar smartphone Indonesia telah menyusut secara signifikan pada kuartal pertama tahun ini karena inflasi yang tinggi dan kekurangan smartphone murah.
Karena semikonduktor untuk elektronik kelas bawah terus kekurangan pasokan, biasanya ada kekurangan smartphone murah dengan harga US $ 200 atau kurang.
Menurut laporan tersebut, Indonesia mengalami penurunan 17,3% dalam ekspor smartphone pada 1Q22, yang kemungkinan akan berlanjut hingga kuartal kedua tahun ini, meskipun ada peningkatan liburan dari Ramadhan di bulan April dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laporan itu mengatakan.
Pemerintah menaikkan pajak PPN mulai April 2022, yang secara efektif akan meningkatkan harga barang elektronik konsumen.
Menurut laporan tersebut, Indonesia mengalami penurunan yang rendah sebesar 22% dalam ekspor smartphone 4G pada kuartal pertama tahun ini.
Samsung menjadi vendor smartphone terbesar di negara ini dengan pangsa pasar 23,3% di 1Q22. Persentase itu berarti sekitar 2,1 juta ekspor smartphone per kuartal.
pengembangan 5G
Jaringan 4G masih mendominasi sebagian besar negara Asia Tenggara. Namun, Ericsson memperkirakan bahwa langganan 5G akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2022, dan peningkatan jaringan akan menyusul.
Pada 2027, akan ada 5,7 juta pelanggan 5G, setara dengan 5,7 juta di Asia Tenggara dan Oseania.
Menurut Ericsson, pertumbuhan 5G diperkirakan akan meningkat selama beberapa tahun ke depan. Tes 5G telah diluncurkan di Kamboja, Sri Lanka, dan Vietnam. Indonesia dan Filipina juga telah meluncurkan layanan 5G FWA.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia