Persidangan seorang “saudara Katolik” yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak di Indonesia telah ditunda karena pengacaranya tidak hadir di pengadilan.
Lucas Lucky Nangalongola, juga dikenal sebagai Saudara Angelo, dijadwalkan untuk hadir di Pengadilan Negeri Debok di Jawa Barat pada 15 September.
Namun, juru bicara pengadilan Ahmed Fadil mengatakan kasus itu tidak dapat disidangkan karena pengacaranya tidak hadir.
Para hakim terpaksa menunda sidang hingga 22 September, tetapi memperingatkan Nangalkola bahwa persidangan akan dilanjutkan dengan pengacara yang ditunjuk pengadilan jika pengacaranya tidak hadir lagi.
Nagalkola, yang mengaku sebagai anggota dari Sacred Sacrament Missionaries of Charity (PSMC) yang terorganisir secara samar-samar yang berbasis di Filipina, telah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap tiga anak laki-laki di sebuah panti asuhan yang ia dirikan di kota Dibog dekat ibukota Jakarta.
Kasus ini pertama kali dilaporkan ke polisi setempat pada September 2019 oleh tiga anak laki-laki yang tinggal di panti asuhan Kengana Bejana Rohani di kota tersebut.
Dia ditangkap oleh polisi setelah laporan itu, tetapi dibebaskan tiga bulan kemudian setelah penyelidik gagal menyelesaikan laporan untuk jaksa yang dibawa ke pengadilan oleh jaksa.
Kasus ini dibuka kembali September lalu setelah Darius Repang, yang menyita panti asuhan, mengajukan laporan polisi lagi terhadapnya.
Namun, enam bulan setelah laporan kedua, Nangalangola masih bebas, menimbulkan tuduhan bahwa polisi menyeret kakinya. Dia ditangkap lagi pada Maret tahun ini.
Pengacara korban Ermelina Cingretta menyatakan frustrasi atas penundaan tersebut, dengan mengatakan para korban harus ditunjuk sebagai hakim.
Terima kasih. Anda sekarang telah berlangganan Newsletter Harian
“Kami yakin penundaan ini bukan bagian dari manuver. Semua orang tahu bahwa kasus ini telah menarik perhatian publik,” katanya.
Korban, katanya, “menuntut proses hukum yang adil.”
Kita semua sama di depan hukum. Pengadilan harus melakukan proses hukum yang adil apakah terdakwa anggota dewan agama, kaya atau politisi, ā€¯katanya.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia