Akuisisi ini menandai masuknya Era Hijau yang berbasis di Singapura ke pasar energi terbarukan di Asia Tenggara.
Green Era Pte Ltd (Green Era) yang berbasis di Singapura telah mengumumkan akuisisi 33,33% saham Star Energy Group Holdings Pte Ltd (Star Energy). Ini menandai peluncuran portofolio properti terbarukan di Asia Tenggara dari Pangestu Family Office.
Total kapasitas pembangkitan Star Energy adalah 875 MW, dengan bagian aset energi panas bumi di pembangkit listrik tenaga panas bumi Wyang Wind, Salak dan Darajat di Indonesia.
Green Era membeli 33,33% saham PCBG Public Company Limited dengan total saham senilai US$440 juta setara dengan 250.801 saham. Sisa 66,67% saham Star Energy masih dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk, perusahaan energi terintegrasi yang berbasis di Indonesia.
“Akuisisi ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan Era Hijau yang efektif dan memajukan proyek-proyek investasi secara efektif. Untuk mencapai pertumbuhan yang bersih, berkelanjutan, dan menguntungkan, kami memperoleh aset panas bumi yang solid dengan rekam jejak yang terbukti dan teknologi terbarukan.”
Akuisisi ini hanya direncanakan untuk pertama kalinya dalam strategi era hijau untuk menciptakan portofolio aset energi terbarukan di seluruh Asia Tenggara dengan tujuan akhir mendukung transisi global ke net zero.
Sumber: Yahoo Keuangan
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia