Desember 26, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter melanda Jepang, menimbulkan kekhawatiran baru akan terjadinya gempa besar dalam waktu dekat

Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,1 skala Richter melanda barat daya Jepang pada hari Kamis, memicu peringatan tsunami di sejumlah pulau di bagian barat negara itu dan menyebabkan sebagian besar korban jiwa.

Badan Meteorologi Jepang melaporkan gempa terjadi di lepas pantai Prefektur Miyazaki pada pukul 16.42 waktu setempat (7.42 GMT), pada kedalaman sekitar 18 mil (29 km).

Para pejabat mengatakan sembilan orang terluka di Pulau Kyushu, namun sebagian besar luka ringan. Tidak ada kerusakan besar yang dilaporkan, dan peringatan tsunami kemudian dicabut.

Sebelumnya, pemantau gempa di Jepang menyebutkan kekuatan gempa mencapai 6,9 skala Richter, sebelum direvisi menjadi 7,1. Para pejabat mengeluarkan peringatan tsunami dan meminta penduduk di pesisir prefektur Kochi dan Miyazaki untuk mengungsi dari rumah mereka sebagai tindakan pencegahan sampai peringatan tersebut dicabut.

Namun gempa bumi tersebut mendorong para ahli seismologi untuk mengadakan pertemuan darurat di mana mereka mengevaluasi kembali dan meningkatkan risiko gempa bumi besar yang terkait dengan wilayah Cekungan Nankai di bagian timur selatan Jepang.

Pada hari Kamis, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan pertamanya mengenai risiko gempa bumi besar di pantai Pasifik negara tersebut, menyusul gempa bumi yang melanda Kyushu.

Perdana Menteri Fumio Kishida membatalkan rencananya mengunjungi Asia Tengah untuk menghadiri pertemuan puncak dengan para pemimpin kawasan setelah pejabat meteorologi mengindikasikan risiko gempa bumi besar di pantai Pasifik lebih tinggi dari biasanya, kata NHK.

Meskipun peringatan tersebut tentu saja tidak menunjukkan terjadinya gempa bumi seperti itu, Jepang bermaksud membatalkan perjalanan Kishida untuk mempersiapkan keadaan darurat apa pun, namun berharap untuk mengadakan beberapa pertemuan secara online, menurut Perusahaan Penyiaran Jepang.

Kunjungan ke Kazakhstan, Uzbekistan dan Mongolia sedianya dijadwalkan berlangsung pada Jumat hingga Senin. Kishida dijadwalkan melakukan perjalanan ke Kazakhstan pada hari Jumat, diikuti dengan kunjungan ke Uzbekistan sebelum menuju ke Mongolia untuk pertemuan puncak pada hari Senin.

Badan Meteorologi Jepang telah memperingatkan kemungkinan terjadinya gempa besar di kawasan Nankai, palung dasar laut yang membentang di sepanjang pantai Pasifik Jepang, tempat gempa sebelumnya telah memicu tsunami besar.

Jepang memperkirakan kemungkinan terjadinya gempa bumi berkekuatan 8 atau 9 skala Richter yang terjadi di sekitar cekungan tersebut selama tiga puluh tahun ke depan dengan tingkat kemungkinan antara 70 dan 80 persen, menurut Kementerian Infrastruktur.

Peringatan dan bukan peringatan dikeluarkan ketika tinggi gelombang diperkirakan tidak melebihi 1 meter (3,3 kaki), yang berarti gelombang tersebut relatif kecil namun tetap menimbulkan risiko.

Video yang belum dikonfirmasi di media sosial menunjukkan mobil dan bangunan kecil berguncang, dan beberapa toko rusak.

Peta tersebut menunjukkan daerah-daerah yang berada dalam peringatan tsunami serta pusat gempa yang ditandai dengan tanda X
Peta tersebut menunjukkan daerah-daerah yang berada dalam peringatan tsunami serta pusat gempa yang ditandai dengan tanda X (Badan Meteorologi Jepang)

Japanese Broadcasting Corporation menyebutkan pelabuhan Miyazaki mencatat gelombang mencapai 20 inci, yang terbesar sejauh ini.

Kepala polisi Miyazaki mengatakan kepada jaringan penyiaran bahwa mereka sedang memeriksa apakah ada kerusakan struktural pada bangunan tersebut, namun sejauh ini tidak ada kerusakan yang dilaporkan.

Agence France-Presse, mengutip pernyataan pemerintah Jepang, melaporkan telah membentuk satuan tugas khusus untuk merespons dua gempa tersebut. Tidak ada tanda-tanda kerusakan serius.

Jepang, salah satu negara yang paling aktif secara tektonik di dunia, memiliki standar bangunan yang ketat yang bertujuan untuk memastikan bahwa struktur bangunan dapat tahan terhadap gempa bumi terkuat sekalipun.

Negara ini mencatat lebih banyak gempa bumi, sekitar 1.500 gempa per tahun, dibandingkan negara lain.

Pada tahun 2011, Jepang mencatat gempa bumi terbesar dalam sejarahnya, berkekuatan 9,0 skala Richter. Pusat gempa berada tepat di lepas pantai timur lautnya, dan menyebabkan tsunami besar yang menewaskan atau hilang sekitar 18.500 orang.

Bencana tersebut juga menyebabkan hancurnya tiga reaktor nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, yang menyebabkan bencana terburuk di Jepang sejak Perang Dunia II dan kecelakaan nuklir paling serius sejak Chernobyl.

Pelaporan tambahan oleh lembaga