Jakarta (Andara) – Tim Mera Budih Indonesia meraih medali perunggu keempatnya di Paralimpiade Tokyo 2020.
Pada perebutan medali perunggu untuk tunggal putra SL4, Tarun India bermain 21-17, 21-11 selama 32 menit.
Sethiyavan tertinggal di pertandingan pertama ketika Tarun terus menyerangnya dan memimpin pertandingan.
Namun, Sethiyavan bermain sangat sabar dan mengubah banyak hal dan mampu menggunakan kesempatan dengan hati-hati untuk menambah poin.
Petenis peringkat empat asal Solo, Jawa Tengah itu tidak menemui kendala berarti di gim kedua.
Usai jeda kedua, langkah Sethiwan semakin tak terbendung, menyisakan keunggulan 10 poin di penghujung pertandingan.
Selama Paralimpiade Tokyo, ia menghadapi runner-up dua kali pada pertemuan pertama kualifikasi Grup B.
Pada laga pertama, Jumat, Sethiyawan mengalahkan atlet India itu, mematahkan dominasi tiga kemenangan beruntun dalam rekor pertandingan sebelumnya.
Sebelumnya, pebulutangkis para-bulu tangkis Indonesia Liani Ratri meraih medali perak SL4 di kategori tunggal putri Octila. Namun, pertarungannya dihentikan oleh pemain China Cheng Hee Fang dalam permainan karet 50 menit.
Indonesia masih berpeluang merebut medali emas kedua di nomor ganda campuran SL3-SU5 Hari Susanto-Liani night octila. Pasangan yang berada di posisi pertama akan menghadapi petenis Prancis Lucas Masour-Fastin Noel di final.
Berita Terkait: Indonesia mematahkan penantian empat dekade untuk emas Paralimpiade di Tokyo
Berita Terkait: Octila-Satia raih emas pertama Indonesia di Paralimpiade 2020
Berita Terkait: Paralimpiade 2020: Indonesia raih perak dan perunggu di tunggal putra SU5
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia