Fintech Finvolution China, melalui anak perusahaannya di Indonesia, Atakami Menandatangani kontrak dengan PT Bank Permata (PermataBank).
Kemitraan ini bertujuan untuk mendorong inovasi dalam ekosistem keuangan digital dengan menggunakan analitik data untuk mempercepat transisi menuju inklusi keuangan di Indonesia.
Ini akan meningkatkan leverage keuangan FinVolution sebesar Rp100 miliar ($6,5 juta).
Didirikan pada tahun 2007, FinVolution mengklaim sebagai pelopor dalam industri keuangan konsumen online China.
Adagami adalah platform peer-to-peer lending yang menawarkan produk kredit kepada masyarakat Indonesia tanpa memerlukan agunan, menurut situs webnya.
CEO FinVolution Feng Zhang mengatakan: “Kemitraan kami dengan PermataBank telah semakin memperluas basis pendanaan kami di pasar internasional dan menegaskan keberhasilan transisi kami ke peminjam yang lebih berkualitas.
“Sepanjang tahun 2022, kami telah menerapkan sejumlah langkah seperti mendiversifikasi penawaran produk kami, menawarkan suku bunga yang menarik dan meningkatkan teknologi kami untuk penilaian risiko kredit dan membuat pelanggan menyelesaikan transisi.
“Pendekatan ini mulai membuahkan hasil, dengan proporsi peminjam dengan kualitas bagus meningkat dari 54% pada kuartal pertama 2022 menjadi 68% pada kuartal ketiga 2022.”
FinVolution berharap dapat menangkap peluang yang signifikan di Asia Tenggara karena pemberi pinjaman konsumen memperluas basis keuangan korporatnya dan mengembangkan hubungan internasional.
Salah satu bank besar di Indonesia adalah Bank Permata Menawarkan berbagai layanan perbankan dan produk dalam bentuk yang sesuai dengan Syariah dan konvensional.
Pada Mei 2020, Bank Bangkok dibeli PermataBank memegang 89,12% saham dalam kesepakatan senilai $2,28 miliar.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia