Ekspor serat india ke India naik 155,31 persen dari US$47,962 juta pada 2021. Ekspor keluar turun menjadi $37,090 juta pada tahun 2020 dari $52,500 juta pada tahun 2019, tetapi pulih menjadi $47,2062 juta pada $47,2062 juta. $31,752 juta masing-masing pada tahun 2018 dan 2017 Alat intelijen pasar Fibre2Fashion, TexPro.
Demikian pula, ekspor serat Indonesia ke Bangladesh turun menjadi $81,198 juta pada tahun 2020 setelah mencapai $101,343 juta pada tahun 2019, namun meningkat menjadi $131,174 juta pada tahun 2021 dan $154,880 juta pada tahun 2022. Tahun lalu, perdagangan antara Indonesia dan Bangladesh meningkat 17 persen.
Ekspor serat Indonesia ke India meningkat tajam pada 2022, naik 155 persen dari tahun sebelumnya. Ekspor ke Bangladesh juga meningkat lebih dari 15 persen. Namun, ekspor Indonesia ke China mengalami penurunan pada tahun 2022. Indonesia memiliki kapasitas produksi serat buatan yang besar, yang sebagian besar dikembangkan oleh perusahaan besar China.
Kecenderungan sebaliknya terlihat pada ekspor serat dari Indonesia ke China. Ekspor turun sebesar 21,59 persen menjadi $69,387 juta pada tahun 2022 dari $88,290 juta pada tahun 2021. Ekspor turun dari $82,629 juta pada tahun 2019 menjadi $37,555 juta pada tahun 2020. Namun pada tahun 2019 turun menjadi 2020 juta menjadi 2020 juta. TexPro.
Cina memiliki kapasitas produksi serat MM sendiri yang besar. Namun, Bangladesh bergantung pada pasokan dari negara lain. India juga sebagian bergantung pada impor, tetapi sedang berupaya untuk membangun kapasitas yang lebih besar dan berencana untuk mendorong pasokan asing.
Meja Berita Fibre2Fashion (KUL)
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia