Ekspor mengejutkan dengan pertumbuhan 0,5% di bulan November

BEIJING – Ekspor Tiongkok meningkat secara tak terduga pada bulan November, sementara impor sedikit turun dibandingkan tahun lalu, menurut data badan bea cukai yang dirilis Kamis.

Ekspor dalam dolar AS naik 0,5% dibandingkan tahun lalu, bertentangan dengan ekspektasi penurunan 1,1%, menurut analis yang disurvei oleh Reuters.

Impor dalam dolar AS turun 0,6%, di bawah ekspektasi Reuters yang memperkirakan kenaikan 3,3% dari tahun lalu.

Perubahan perdagangan yang lamban tidak banyak mengimbangi penurunan ekspor dan impor Tiongkok secara keseluruhan sekitar 5% hingga 6% selama 11 bulan pertama tahun 2023.

Bruce Pang, kepala ekonom dan kepala penelitian Tiongkok Raya di JLL, mengaitkan kenaikan ekspor dengan strategi perusahaan dalam memotong harga guna meningkatkan volume dalam beberapa bulan terakhir.

“Permintaan luar negeri masih relatif lemah, dan pesanan hari libur lebih rendah dari perkiraan,” kata Pang dalam bahasa Mandarin, diterjemahkan oleh CNBC.

“Secara umum, data menunjukkan adanya tantangan yang signifikan baik pada permintaan domestik maupun eksternal, dan mendukung kebijakan yang hanya berfokus pada sisi penawaran tidak akan mampu mencapai hasil jangka panjang,” ujarnya.

Nilai ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat naik 7% pada November dibandingkan tahun lalu, menurut perhitungan data resmi CNBC.

Sebaliknya, ekspor Tiongkok ke Uni Eropa turun 14,5% tahun-ke-tahun di bulan November, dan ekspor Tiongkok ke Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara turun sebesar 7%, menurut analisis tersebut.

Mengenai impor, data menunjukkan bahwa pembelian Tiongkok dari Amerika Serikat dan Asia Tenggara lebih rendah pada bulan November dibandingkan tahun lalu, sementara pembelian barang dari Uni Eropa sedikit meningkat.

Pada bulan Oktober, impor Tiongkok meningkat secara tak terduga dibandingkan tahun lalu dalam dolar AS, menurut data bea cukai yang dirilis minggu lalu. Sebaliknya, ekspor turun lebih besar dari perkiraan sebesar 6,4% pada periode tersebut, data menunjukkan.

Permintaan barang-barang Tiongkok telah menurun tahun ini seiring melambatnya pertumbuhan global.

Survei bulanan Caixin terhadap produsen, yang dikenal sebagai PMI, naik ke level tertinggi dalam tiga bulan pada bulan November di 50,7.

Namun, Wang Zhi, kepala ekonom di Caixin Insight Group, mengatakan dalam sebuah laporan bahwa “permintaan eksternal masih lesu, dengan ukuran pesanan ekspor baru masih mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut.”

Cina Biro Statistik Nasional Dikatakan bahwa PMI manufaktur secara tak terduga turun menjadi 49,4 pada bulan November dari 49,5 pada bulan Oktober.

— Clement Tan dari CNBC berkontribusi pada laporan ini.

Ini adalah berita terkini. . Silakan periksa kembali untuk mengetahui pembaruan