KBRI Tokyo Puji Perjuangan Atlet di Paralimpiade Tokyo 2020
Jakarta (Andara) – Duta Besar Indonesia untuk Jepang Harry Ahmadi telah meninggalkan tim Paralimpiade Indonesia di Bandara Haneda Tokyo.
Atlet yang kembali termasuk dua pemain tenis meja para-meja David Jacobs dan Comet Akbar dan dua atlet para-shooting, Polo Triando dan Honey Puji Hastudi. Mereka didampingi pelatih tim para tenis meja Bayu bersama Hafsara Burba, pelatih tim para shooting Aris Hariyadi dan petugas Ajeng Vida Paramita.
Dalam acara tersebut, Akmadi memuji kerja keras dan prestasi para atlet di Paralimpiade Tokyo 2020.
“KBRI Tokyo mengapresiasi perjuangan para atlet di Paralimpiade Tokyo 2020,” kata Ahmadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Berita Terkait: Atlet Paralimpiade mendapatkan pujian yang sama: Menteri
KBRI menyerahkan piagam penghargaan dan dua tiket multi-travel Jakarta-Tokyo kepada peraih medali perunggu David Jacobs yang difasilitasi oleh Bartamina.
“Kedubes RI di Tokyo dengan dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan hadiah tiket kepada para peraih medali agar bisa kembali ke Jepang dan menjadi tamu kami,” ujar Agmadi, salah satu tokoh masyarakat. Fungsi Informasi Budaya Meinarti Fauzie dan Imigrasi KBRI Tokyo, Marina Magdalena Harahab.
KBRI memberikan cinderamata kepada tujuh anggota TNI yang telah kembali ke tanah air.
Sementara itu, Executive Vice President Partner Relations Pertamina Rifki Rahman melalui video call memuji dan mengucapkan selamat kepada David Jacobs dan tim Paralimpiade Indonesia atas prestasi dan kerja kerasnya di Paralimpiade.
Berita Terkait: David Jacobs raih medali ketiga Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
“Pertamina juga mengucapkan selamat kepada para peraih medali Olimpiade dan Paralimpiade. Semoga pujian ini memberikan semangat dan semangat kepada David Jacobs dan seluruh tim Paralimpiade Indonesia,” kata Rahman.
Jacobs meraih medali perunggu dalam turnamen tenis para meja putra pada Sabtu, 29 Agustus 2021.
Lahir pada 21 Juni 1977 di Makassar, Jacobs adalah salah satu pemain tenis meja terkemuka di Indonesia. Pemain yang sudah bermain tenis meja sejak usia 10 tahun ini telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Dia memenangkan medali perunggu di Pertandingan Klub Tenis Meja Pasifik (CHETA) 2001 di Seattle, Singapura, dan Paralimpiade London 2012 dan Paralimpiade Tokyo 2020.
Berita Terkait: Banjir tiba-tiba menghancurkan 20 rumah di desa Luda di Riya
Berita Terkait: Latihan Angkatan Udara Indonesia dan AS untuk kemampuan tanggap bencana
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia