Bank Indonesia telah menetapkan suku bunga acuan sebesar 3,50 persen, menurut perkiraan.
Bank Sentral Indonesia telah menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi 2022 di tengah risiko yang ditimbulkan oleh inflasi dan ketegangan geopolitik.
Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa menetapkan tingkat pembelian kembali terbalik tujuh hari sebesar 3,50 persen, seperti yang diharapkan oleh semua ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Ini juga meninggalkan suku bunga kebijakan tetap lainnya untuk pasar uang antar bank dalam semalam.
BI bertekad untuk mempertahankan suku bunga serendah mungkin, bahkan ketika bank sentral Asia lainnya mulai memperketat kebijakan moneter untuk menurunkan harga komoditas seiring dengan meningkatnya rantai pasokan perang Ukraina-Rusia.
Inflasi di ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu masih dalam kisaran target BI sebesar 2 persen hingga 4 persen, meskipun harga konsumen naik 2,64 persen pada Maret, tertinggi dalam dua tahun.
Jakarta telah menutupi inflasi dengan mensubsidi beberapa harga bahan bakar dan mengganggu harga minyak goreng.
Di sisi lain, kenaikan harga komoditas telah mendorong ekspor dan surplus perdagangan Indonesia, menjadi alas untuk melawan penghematan moneter global, termasuk memperburuk kenaikan suku bunga AS.
Pergerakan ketat moneter Amerika sebelumnya telah menyebabkan arus keluar modal dan fluktuasi rupee.
Namun demikian, BI memangkas prospek pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dari 4,7-5,5 persen menjadi 4,5-5,3 persen.
“Pertumbuhan yang lambat dan inflasi yang tinggi sekarang menjadi kombinasi yang tidak nyaman bagi banyak pembuat kebijakan, termasuk Bank Indonesia,” kata Vellian Virando, ekonom di OCBC Bank.
“Ke depan, meskipun ada kekhawatiran pertumbuhan seperti itu, kami berharap BI mulai memprioritaskan perang inflasi,” tambahnya, seraya menambahkan bahwa BI akan memulai siklus kenaikan suku bunga bulan depan menjadi total 100 basis poin tahun ini.
Selama epidemi, BI menurunkan suku bunga dengan total 150 basis poin, atau 1,5 poin persentase, dan membayar miliaran dolar ke dalam sistem keuangan. Ini mulai mengungkap kebijakan longgar pada bulan Maret dengan meningkatkan rasio permintaan saham.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia