JAKARTA – Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 2025, didorong oleh investasi dan konsumsi swasta.
“Secara seimbang, permintaan domestik akan terus mendorong pertumbuhan dan mengimbangi lemahnya kontribusi ekspor neto,” kata ADB dalam laporan tahunan Asian Development Outlook April 2024, seperti dikutip dari ANTARA, Jumat, 26 April.
Konsumsi swasta yang kuat, belanja infrastruktur publik, dan peningkatan investasi secara bertahap akan membantu mempertahankan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 2025, kata Kepala Ekonom ADB Albert Park.
Inflasi diperkirakan akan melambat dari rata-rata 3,7 persen pada tahun 2023 menjadi 2,8 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Pengelolaan sisi penawaran yang lebih baik dan ekspektasi inflasi yang terjaga akan membantu menjaga inflasi tetap berada pada kisaran sasaran inflasi yang rendah.
Menurut dia, Komite Pengendalian Inflasi dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan akan terus berperan penting dalam mengelola inflasi yang didorong oleh pengeluaran dalam negeri.
Pada tahun 2024, pemilihan umum (pemilu) yang lancar pada bulan Februari akan meningkatkan kepercayaan dunia usaha sehingga menghasilkan daya tarik investasi yang lebih kuat dan cepat.
Namun, suku bunga bank sentral yang lebih lama dari perkiraan, ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut, dan guncangan terkait perubahan iklim dapat mengganggu rantai nilai global dan menyebabkan penurunan tajam nilai perdagangan.
Kebijakan moneter, di sisi lain, berfokus pada pengelolaan arus modal dan nilai tukar, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga secara konstan.
Kebijakan fiskal akan mendorong pertumbuhan pada tahun 2024. Pemerintah menaikkan target defisit anggaran menjadi 2,3 persen PDB pada tahun 2024 dari 1,7 persen PDB pada tahun 2023. Gaji PNS meningkat.
Anggaran Jamsostek diperkirakan meningkat sekitar 12 persen.
Total investasi publik, termasuk investasi pembiayaan pada badan usaha milik negara, akan mencapai 1,9 persen PDB pada tahun 2024.
Pada tahun 2024, pendapatan pemerintah diperkirakan meningkat sebesar 1 persen dan belanja sebesar 6,1 persen. Karena perkiraan pemerintah yang cermat, pendapatan bisa melebihi ekspektasi dan mengurangi defisit.
Pengeluaran terkait pemilu, skema bantuan sosial pemerintah, kenaikan gaji pegawai negeri sipil pada tahun 2024 dan rendahnya perkiraan inflasi selama periode perkiraan akan meningkatkan konsumsi.
Investasi akan tetap stabil pada tahun 2024 dan meningkat pada tahun 2025, didorong oleh program pemerintah dan reformasi sebelumnya.
Hingga pemerintahan baru mulai menjabat pada Oktober 2024, pemerintahan saat ini akan melaksanakan proyek infrastruktur prioritas dan ibu kota nusantara, IKN.
Investasi swasta diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025 seiring dengan penetapan rencana pemerintah yang baru, dan sikap menunggu dan melihat (wait-and-see) dari dunia usaha terhadap investasi akan memudar.
Manufaktur diperkirakan akan terus tumbuh karena Indeks Manajer Pembelian Manufaktur yang terus meningkat selama 30 bulan terakhir.
Implementasi omnibus law penciptaan lapangan kerja diharapkan dapat membantu meningkatkan investasi pada tahun 2025.
Tag: Ekonomi Ekonomi ATP
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia