Indonesia meluncurkan empat proyek film di Festival Film Cannes yang akan menjadi penerima percontohan hibah film pertama yang disponsori pemerintah, Film Matchfund.
diungkapkan oleh Variasi, dana tahunan sebesar $13 juta diluncurkan di Cannes 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim. Hal ini didanai oleh Dana Perwalian Kebudayaan Nasional negara tersebut. Program hibah pendamping 1:1 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dirancang untuk mempromosikan kolaborasi internasional antara pembuat film dan proyek produksi bersama internasional dengan Indonesia serta pengembangan cerita dan penelitian, produksi, pasca produksi atau promosi dan distribusi internal insentif.
“Kota Ini adalah Medan Pertempuran” karya Mouli Surya yang diproduksi oleh Rama Adi dan Fausan Jitni di bawah rumah produksi Sinsuriya; “Air Mata Buaya” oleh Mandy Marahim dan Thumbal Tambubolon diproduksi oleh Thalamedia; “Samsaram” karya Karin Nugroho yang diproduksi oleh Geetha Farah dan Cineria Films; dan “Kisah Negeri” karya Lolo Hendra yang diproduseri oleh Yulia Evina Bara, Amerta Kuzuma dan Kavankavan Media.
Keempat proyek tersebut telah menerima dukungan internasional dari Hubert Paul’s Fund, CNC Cinema du Monde, World Cinema Fund, Sorfond, IMDA dan beberapa hibah internasional lainnya yang memenuhi syarat sebesar €1,38 juta ($1,5 juta). Jumlahnya akan disesuaikan dengan dana hibah. Setelah diumumkannya empat proyek percontohan, program ini terbuka bagi seluruh sineas Indonesia yang sedang mengembangkan proyek yang didukung oleh hibah internasional.
Pengumuman itu disampaikan saat acara Indonesian Night di Cannes, Senin. Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, mengatakan: “Kami yakin pendanaan ini tidak hanya membantu sineas Indonesia dalam menuangkan ide kreatifnya, tetapi juga berdampak pada ekspansi. Jaringan internasional dan peningkatan kapasitas sineas Indonesia hingga standar dunia, berbagai pertukaran keahlian, dalam jangka panjang akan menghasilkan film tentang keberagaman Indonesia untuk dunia.
“Pada acara Spotlight Asia di pasar Cannes kemarin, banyak pihak asing yang menyatakan minatnya untuk bekerjasama dengan produsen Indonesia karena ketertarikan mereka pada dana pendamping ini,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Alex Cihar yang mewakili Indonesia sebagai kepala Asia. Jaringan Aliansi Film di Cannes.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia