Letusan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Indonesia: Dampak dan Implikasinya
Di tengah Nusa Tenggara Timur (NTT), gunung berapi Levodopi Laki-Laki bergemuruh pada Sabtu, 23 Desember 2023. Abu vulkanik yang memanjang 1.000 hingga 1.500 meter dari puncak, mewarnai langit dengan tebal. Warna abu-abu menyebar ke utara.
Sebuah peringatan dari kerak bumi
Terletak di Kecamatan Wulangitong Kabupaten Flores Timur, letusan terakhir gunung berapi ini terjadi dua dekade lalu, pada 12 Oktober 2002. Namun aktivitas seismik baru-baru ini telah mendorong pihak berwenang untuk menaikkan status level II atau waspada (waspada) mulai 17 Desember. , 2023. Letusan hari Sabtu yang berlangsung sekitar 24 menit menegaskan validitas peringatan tersebut.
Dampak terhadap komunitas lokal
Wabah ini mempunyai dampak jangka panjang terhadap komunitas lokal. Peringatan saat ini mendesak warga desa sekitar untuk menjaga jarak aman setidaknya dua kilometer dari pusat gempa. Pergerakan magma di dalam kerak bumi yang tidak dapat diprediksi menimbulkan risiko yang signifikan sehingga harus terhindar dari dampak abu vulkanik, gas beracun, dan awan panas. Wisatawan dan trekker juga dilarang mendekati tempat tersebut.
Aktivitas Geologi yang Sedang Berlangsung di Indonesia
Terletak di Cincin Api Pasifik, Indonesia tidak asing dengan seringnya gempa bumi dan aktivitas gunung berapi. Letusan Levodopi Laki-Laki mengingatkan kita akan kisah geologis ini. Pemantauan terus-menerus oleh pihak berwenang, penerbitan peringatan dan nasihat yang cepat, serta respons yang cepat terhadap bencana alam sangat penting untuk memastikan keselamatan penduduk dan wisatawan.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia