Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) meyakini prospek industri asuransi akan semakin cerah di tahun 2024.
Ketua Umum AAUI Budi Heravan mengatakan, “Pertumbuhannya akan naik tapi tidak signifikan, mungkin antara 11-12%. Secara keseluruhan. Untuk premi bruto ya. Tapi kami belum bisa memberikan prediksi mengenai hasil underwriting.”
Optimisme mengenai pengembalian premi ini sebagian didasarkan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, CNN Indonesia melaporkan, mengutip Bapak Budi, yang berbicara pada KTT Indonesia ke-27 di Bali minggu lalu.
“Kalau melihat pertumbuhan ekonomi, saya sangat optimis. Tapi kita banyak melakukan pembenahan internal, reformasi, dan perubahan asuransi publik. Saya berharap tahun 2024 lebih baik dari tahun 2023,” ujarnya.
Peraturan
Budi meyakini usulan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang akan segera dirilis akan semakin mendorong pertumbuhan.
Pada saat yang sama, katanya, kepercayaan internasional terhadap sektor asuransi di Tanah Air juga mulai membaik.
Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Divisi Asuransi, Penjaminan, dan Pengawasan Dana Pensiun OJK, mengatakan Indonesia merupakan salah satu target pasar perusahaan asuransi asing.
Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% setiap tahun ikut berkontribusi terhadap hal ini, katanya. Selain itu, jumlah penduduk yang besar menjadi salah satu alasan banyak perusahaan asing yang ingin memasuki pasar Indonesia.
“Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia dan pertumbuhan ekonominya rata-rata 5% sehingga menjadi incaran perusahaan asuransi global,” jelasnya.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia