© Reuters. FOTO FILE: Seorang pekerja melewati kontainer di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia pada 3 Februari 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/File Foto
2/2
Oleh Stefano Suleiman dan Gayatri Suroyo
JAKARTA (Reuters) – Inflasi tahunan Indonesia meningkat pada bulan Agustus, meskipun harga beras mengalami kenaikan tercepat dalam lebih dari satu dekade, namun masih dalam kisaran target bank sentral, data Biro Statistik menunjukkan pada hari Jumat.
Indeks harga konsumen naik 3,27% pada bulan Agustus, di bawah ekspektasi analis sebesar 3,33% dalam jajak pendapat Reuters sebesar 3,08% pada bulan Juli. Angka tersebut berada dalam kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia pada tahun 2023 sebesar 2% hingga 4%.
Inflasi inti tahunan, yang tidak mencakup harga-harga yang dikendalikan pemerintah dan harga bahan pangan yang fluktuatif, turun menjadi 2,18% di bulan Agustus dari 2,43% di bulan sebelumnya. Tingkat suku bunga diperkirakan sebesar 2,30% pada bulan Agustus.
Pengamatan lebih mendalam terhadap data tersebut menunjukkan bahwa walaupun inflasi inti hanya sedikit meningkat, inflasi beras tahunan meningkat menjadi 13,76% pada bulan Agustus, yang merupakan tingkat tertinggi sejak bulan Juni 2012.
Peningkatan yang paling signifikan terjadi pada tingkat penggilingan padi dan grosir, yang masing-masing meningkat sebesar 20,27% dan 16,24% tahun-ke-tahun pada bulan lalu.
Para pedagang beras mengeluhkan terganggunya pasokan beras akibat kekeringan di sawah akibat cuaca El Nino.
Indonesia telah menyetujui kuota impor sebesar 2,3 juta metrik ton untuk meningkatkan pasokan beras dalam negeri.
Secara bulanan, harga konsumen turun 0,02% di bulan Agustus, dengan bahan makanan seperti bawang, ayam, telur, dan kacang panjang turun.
Ekonom Maybank Indonesia Myrtle Gunardo memperkirakan kenaikan terbatas pada harga beras yang diimpor dari negara-negara Asia Tenggara, dan memperkirakan bahwa inflasi akan tetap terkendali.
Perkiraan inflasinya untuk akhir tahun 2023 adalah 3%, sesuai dengan perkiraan terbaru bank sentral.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengatakan inflasi akan semakin menurun mulai bulan depan karena dampak dasar yang lebih tinggi dari kenaikan harga bahan bakar pemerintah pada September 2022.
Terkait inflasi beras, Irman mengatakan: “Sebagai bahan pokok, inflasi (beras) akan mempengaruhi daya beli. Namun secara umum, komoditas pangan menunjukkan tren moderat sehingga mengimbangi dampak harga beras.”
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia