PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), importir bus listrik BYD buatan China di Indonesia, telah mengumumkan rencana untuk membangun pabrik perakitan bus di Tanah Air.
VKTR mengumpulkan IDR875bn (US$59m) melalui penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Jakarta bulan lalu. Sisa 80% saham perusahaan dipegang oleh Bakri Group of Companies, konglomerat energi dan industri yang berbasis di Jakarta. Sebagian besar dana yang terkumpul akan digunakan untuk investasi modal, dengan sebagian uang dikembalikan ke pemegang saham.
VKTR berencana untuk membangun pabrik baru tahun depan di kota Magelang, Jawa Tengah, bersama dengan binaragawan bus Tri Shakti dan BYD, untuk memproduksi bus bertenaga baterai dengan sasis/platform yang diimpor dari China dan beberapa komponen produksi lokal. Fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi awal 500 unit per tahun.
Perseroan mulai mengimpor bus BYD K9 tahun lalu, yang utamanya dijual ke operator rute bus TransJakarta. K9 memiliki kekuatan 324kWh dan jangkauan hingga 250km.
VKDR mengatakan berencana untuk memperluas penjualannya ke kota-kota besar lainnya di negara itu di mana ia melihat permintaan yang belum dimanfaatkan secara signifikan. Perusahaan memperkirakan ada sekitar 200.000 bus sedang dan besar yang beroperasi di negara itu, banyak di antaranya adalah model lama yang menimbulkan polusi yang telah dibangun kembali beberapa kali.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia