Desember 26, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Wisata kesehatan memiliki potensi besar di Indonesia: IPI

Jakarta (Andara) – Indonesia memiliki enam sektor pariwisata kesehatan yang memiliki kearifan lokal dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, menurut Forum Pariwisata Indonesia (IPI).

“Kita perlu menggabungkan wisata kesehatan, wisata medis dan wisata kesehatan dalam arti yang lebih luas,” kata sponsor IPI Guntur Subakja Mahardika di sini, Kamis.

Mahardika, asisten staf khusus wakil presiden, mengatakan enam sektor dapat lebih ditingkatkan: obat-obatan, makanan dan gizi, kecantikan, olahraga, alam dan spiritualitas dan pendidikan.

“Tiga negara tetangga – Singapura, Thailand, dan Malaysia – telah membuat langkah besar dalam bidang medical tourism, namun dengan nilai tambah kearifan lokal kita bisa unggul dalam health dan health tourism,” jelasnya.

Wisata kesehatan mengacu pada hari libur khusus yang memungkinkan para pelancong untuk menjaga tingkat kebugaran mereka, katanya dalam webinar tentang ‘Transforming Indonesia into a Global Health Tourism Center’ yang diselenggarakan oleh ISAPC (Indonesia – Saudi Arabia Business Council) dan kelompok bilateral. Perdagangan dan Industri Indonesia (Gadin).

Dia mencatat bahwa ekonomi kesehatan global telah mencapai $ 4,5 triliun, menurut data dari Global Wellness Institute. Sementara itu, tahun lalu, Data Bridge Market Research memperkirakan pasar pariwisata kesehatan global akan mencapai $269 miliar pada tahun 2027, katanya.

“Pertumbuhan wisata kesehatan Indonesia akan memberikan dampak ekonomi yang besar pada sektor lain seperti UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah), transportasi, memasak, ekonomi kreatif dan ekonomi rakyat lainnya,” kata Mahardika.

Kemungkinan lain adalah untuk menambah nilai layanan halal dalam wisata kesehatan yang nilai ekonominya telah mencapai US$3,2 triliun di seluruh dunia, ujarnya. Wisata kesehatan halal akan menjadi anugerah bagi Indonesia, dan selain nilai tambah kearifan lokal, tambahnya.

Oleh karena itu, dia mencatat bahwa epidemi Pemerintah-19 dapat menjadi katalis untuk pengembangan pariwisata kesehatan, dengan menggunakan kekuatan kearifan lokal yang ada di nusantara.

Sementara itu, Dr. Mukti Eka, Presiden Perhimpunan Dokter Turis Indonesia (Berketwi), mengatakan Indonesia siap untuk mempromosikan wisata kesehatannya, tidak kalah dengan negara lain, mengingat potensi dokter dan jasa pariwisata Indonesia.

Berita Terkait: Presiden berharap Bali menjadi destinasi wisata kesehatan
Berita Terkait: Mandelica WSBK harus menjadi standar protokol kesehatan di event internasional
Berita Terkait: Vaksinasi, Etika Kesehatan Kunci pemulihan pariwisata: Uno