Upacara penandatanganan resmi berlangsung di sela-sela Konferensi Global AVPN 2024 di Abu Dhabi, di hadapan Amna Bint Abdullah Al Tahaq Al Shamsi, Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup, dan Suhail Bin Mohammed Al Mazrouei, Menteri Energi dan Infrastruktur . .
MoU tersebut ditandatangani oleh Mohamed Saeed Sultan Al Nuaimi, Wakil Sekretaris MOCCAE dan Nani Hendiarti, Wakil Menteri Koordinator Bidang Kehutanan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan dan Investasi, Republik Indonesia.
MoU tersebut menciptakan upaya bersama antara kedua negara untuk menerapkan solusi berbasis alam untuk memerangi tantangan perubahan iklim, termasuk Mangrove Alliance for Climate (MAC) dan Pusat Penelitian Mangrove Internasional MBZ-JKW. Perjanjian tersebut akan membentuk kerangka kerja sama antara UEA dan Indonesia untuk mengatasi tantangan lingkungan mendesak yang ditimbulkan oleh tumpahnya sampah plastik di laut sekitar Indonesia.
Dalam acara tersebut, Clean Rivers, sebuah organisasi nirlaba global yang berbasis di Abu Dhabi, berdedikasi untuk mengatasi tantangan polusi plastik di sungai. Mereka akan bertindak sebagai mitra pelaksana resmi dari MoU tersebut.
Al Nuaimi berkata, “Saya bangga dengan semangat bersama UEA dan Indonesia dalam mengatasi tantangan besar ini. Kedua negara besar kita telah mencapai kemajuan luar biasa dalam menggunakan solusi berbasis alam untuk memerangi perubahan iklim. Kolaborasi kami dalam Mangrove Alliance for Climate Change (MAC) dan MBZ-JKW International Mangrove Research Center memberi saya harapan bahwa kolaborasi ini akan menjadi salah satu kisah sukses kami. Pentingnya kerja sama ini bermula dari terjalinnya komitmen bersama kedua negara untuk melindungi ekosistem laut yang kritis.
Beliau menekankan bahwa polusi plastik adalah salah satu ancaman dan pencemaran lingkungan terbesar yang menyebar ke lautan, sungai, dan lingkungan hidup, yang berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Ia menunjukkan bahwa kerja sama antara UEA dan Indonesia membuka pintu bagi lebih banyak upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. perlindungan. Lingkungan dan alam.
Al Nuaimi menyatakan dukungannya terhadap Inisiatif Sungai Bersih, yang memainkan peran penting dalam mendukung upaya global untuk mengakhiri sampah plastik di sungai dan lautan di Indonesia dan di seluruh dunia.
Menyambut MoU dan peluncuran Clean Rivers, Anggota Dewan Clean Rivers Puti Almeiri mengatakan, “Saya bangga mengumumkan peluncuran resmi Clean Rivers dan MoU yang ditandatangani hari ini menunjukkan komitmen kami untuk mengurangi sampah plastik dan mencapai lautan yang lebih bersih. Sebagai mitra pelaksana perjanjian penting ini, Clean Rivers akan melaksanakan program yang benar-benar transformatif untuk mengatasi polusi plastik di tepi sungai di Indonesia. Saya menyampaikan rasa terima kasih saya kepada pemerintah UEA dan Indonesia dalam memajukan misi global Clean Rivers untuk memberdayakan komunitas tepi sungai dan berinovasi menuju dunia yang lebih bersih.
UEA dan Indonesia akan berkolaborasi dalam sejumlah bidang utama, termasuk peningkatan kapasitas, meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan, serta merancang dan mewujudkan sistem limbah sirkular yang berkelanjutan secara ekonomi. MoU ini akan memfasilitasi pertukaran informasi dan praktik terbaik yang produktif yang berfokus pada pengurangan masuknya polusi plastik ke laut dan percepatan pembersihan sungai di Indonesia. MoU ini juga mengatur pertukaran data, informasi, rekomendasi dan praktik terbaik antara kedua pihak.
Pencapaian ini juga menandai peluncuran misi Clean Rivers untuk mewujudkan proyek transformatif guna mengatasi polusi plastik di Indonesia. Dengan bertindak sebagai katalis untuk menciptakan ekonomi sirkular, sungai yang bersih dapat membantu mengelola sampah plastik, mendorong perubahan perilaku, dan memacu inovasi lokal. Untuk mencapai hal ini, Clean Rivers hari ini menjanjikan hingga US$20 juta untuk upaya mencegah 300.000 ton sampah plastik memasuki lautan di Indonesia setiap tahunnya.
Clean Rivers bekerja sama dengan pemerintah, komunitas lokal, dan perusahaan swasta untuk memberikan solusi komprehensif guna mengatasi dampak jangka panjang dan pendek dari polusi plastik di sungai. Pekerjaan ini akan dilakukan dengan tujuan khusus untuk mendukung pembangunan sosio-ekonomi masyarakat yang tinggal di sepanjang saluran air paling tercemar di dunia, seperti Indonesia. (ANI/WAM)
Laporan ini secara otomatis dihasilkan dari layanan berita ANI. ThePrint tidak bertanggung jawab atas isinya.
Tampilkan artikel lengkap
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia