KUALA LUMPUR/SINGAPURA: Konglomerat industri dan otomotif Malaysia Sime Darby ingin membangun bisnis ritel mobil mewah di India dan berekspansi di india untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan kedua perekonomian tersebut, kata pejabat puncaknya kepada Reuters.
“Kita tidak bisa mengabaikan India,” kata Chief Executive Officer kelompok tersebut Jeffrey Salim Davidson kepada Reuters.
“Ini adalah hal besar yang tidak dapat Anda abaikan. Jadi kami mencari peluang di India untuk melihat apakah kami dapat melakukan sesuatu dengan mitra lokal dan memulai bisnis ritel mobil di sana,” tambahnya. India adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan perekonomian terbesar kelima di dunia.
Sime Darby juga berencana melakukan ekspansi di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia, menyusul usaha patungan dengan perusahaan lokal untuk menjual mobil BMW di Jakarta dan Medan, kata Jeffrey.
Sime Darby, yang 35 persen pendapatannya berasal dari Tiongkok, melihat permintaan mobil mewah tetap kuat meski pertumbuhan ekonomi melambat. “Orang Tiongkok punya uang dan mereka masih membeli mobil,” kata Jeffrey. “Masalah di Tiongkok bukanlah masalah permintaan, namun masalah pasokan.”
Produsen mobil di Tiongkok meningkatkan produksinya dengan harapan memperoleh pangsa pasar pascapandemi, yang menciptakan ketidakseimbangan pasokan yang mendorong produsen memangkas harga dan memangkas margin keuntungan bagi dealer ritel.
Didirikan pada tahun 1910, Sime Darby adalah salah satu konglomerat tertua di Malaysia dan memiliki bisnis mulai dari perkebunan hingga manufaktur. Saat ini beroperasi di 17 negara.
Perusahaan ini memisahkan bisnis minyak sawit dan propertinya pada tahun 2017, dan mendivestasikan bisnis lainnya termasuk Ramsay Sim Darby Health Care, yang dijual bulan ini.
Sime Darby kini fokus pada bisnis industri dan otomotif, termasuk perakitan mobil Porsche di Malaysia dan distribusi kendaraan listrik BYD di Malaysia dan Singapura.
Pada bulan Agustus, produsen mobil Malaysia mengumumkan akan membeli 61,2 persen saham UMW Holdings – yang merakit mobil Toyota di Malaysia dan memegang saham di produsen mobil lokal Perotua – seharga 3,57 miliar ringgit (US$767,41 juta).
Jeffrey mengatakan kesepakatan itu akan menjadikan Sime Darby perusahaan mobil terbesar di Malaysia, menguasai 50 persen pasar otomotif negara itu.
“Kami kebanyakan bermain di segmen mewah,” ujarnya. “Dengan melakukan ini, kita tiba-tiba bermain di pasar massal… tiba-tiba, kita melewati rantai nilai.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia