Chilaw, Indonesia, 17 November
Di hutan bakau yang tenang di Indonesia bagian tengah, seorang pria bergerak melintasi vegetasi pepohonan yang luas, mencari bakau yang bertumpu pada daun atau mengapung di atas air.
Mengumpulkan beberapa yang terlihat seperti kacang panjang, pria perajin tubuh pulang untuk membuat pewarna alami dari mereka.
Selama empat tahun terakhir, Sodikin, 48, dan tim binaragawannya telah beralih dari penggunaan bahan kimia ke produk marshmallow, memangkas biaya, dan membantu lingkungan.
“Kami menggunakan bahan-bahan alami untuk sekaligus melindungi hutan bakau,” kata Sodikin, yang menggunakan nama yang sama, kepada Reuters saat memproses buah kering sebelum ekstraksi warna. “Kami tidak menebang pohon, kami hanya memetik buah atau daun yang tumbang.”
Padik adalah pewarna tradisional Indonesia yang biasa digunakan dalam pola dan gambar pada kain dan tekstil jadi.
Rawa memainkan peran penting dalam lingkungan alam Indonesia, bertindak sebagai penghalang terhadap tsunami dan menyediakan ekosistem penting bagi ikan dan kepiting. Mereka menyerap karbon dioksida lebih efisien dibandingkan dengan hutan hujan atau lahan bit.
Meskipun kusam dibandingkan pewarna sintetis, pewarna alami lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai pasar lebih tinggi karena kualitas dan daya tahannya, kata Erwin Artley, ahli ekologi rawa di Universitas Jenderal Soderman di Indonesia.
“Kami melihat minat yang semakin besar terhadap pewarna alami, terutama kalangan menengah ke atas, yang tampaknya lebih bangga mengenakan pakaian menggunakan pewarna alami ini daripada pewarna sintetis,” ujarnya.
Iding Pudiardi, pemilik Body Gallery, setuju bahwa produk dengan pewarna alami dapat melipatgandakan atau melipatgandakan pewarna sintetis. Reuters
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia