Oleh Stefano Suleiman dan Francisca Nangoi
JAKARTA (Reuters) – Surplus perdagangan Indonesia di bulan April sedikit lebih besar dari perkiraan, meskipun ekspor dan impor turun di tengah penurunan harga komoditas utama seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan nikel.
Pemulihan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dari dampak pandemi telah dipicu oleh ledakan komoditas global, tetapi analis memperingatkan bahwa penurunan harga komoditas akan menyusutkan surplus perdagangannya dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Ekspor Indonesia turun 29,4% tahun-ke-tahun menjadi $19,29 miliar pada bulan April, menurut data yang dirilis oleh biro statistik pada hari Senin, lebih dari penurunan 18,55% yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters.
Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak awal 2009, menurut data Refinitiv Eikon.
Ekspor ekspor terbesar Indonesia, batu bara dan minyak kelapa sawit, turun tajam dari tahun ke tahun dan harganya turun sekitar 40%, data menunjukkan.
Pada $3,94 miliar, surplus perdagangan negara itu melampaui perkiraan jajak pendapat sebesar $3,38 miliar di tengah penurunan tajam impor.
Impor April mencapai $15,35 miliar, turun 22,32% dari tahun sebelumnya, menandai penurunan tertajam dalam hampir tiga tahun. Analis yang disurvei memperkirakan penurunan 7,85%.
Ekonom Trimega Securities Fakhrul Fulvian mengatakan data perdagangan April memperkuat alasan bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter.
“Saya perkirakan Bank Indonesia (BI) akan mulai mengeluarkan komentar negatif dan pada akhirnya mulai menurunkan suku bunga pada Agustus atau September tahun ini,” kata Fakhrul.
BI menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin antara Agustus dan Januari untuk melawan kenaikan inflasi. Pertemuan kebijakan bank sentral berikutnya dijadwalkan minggu depan.
Berkurangnya hari kerja di bulan April karena libur Idul Fitri berkontribusi pada penurunan ekspor dan impor, kata Imam Machti, Wakil Kepala Biro Statistik.
Biro Statistik memangkas surplus perdagangan bulan Maret menjadi $2,83 miliar.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia