Kuala Lumpur: Dewan Gubernur Federasi ASEAN Para Games (APSF) (BoG) memberikan suara mendukung Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN Para Games (APG) ke-11, menyusul keputusan tuan rumah tuan rumah Vietnam untuk menangguhkan Olimpiade tahun lalu karena Kovit-19 epidemi.
Indonesia mengusulkan untuk menjadi tuan rumah Solo (Surakarta) dari 20-31 Juli tahun ini, menawarkan 13 game di berbagai lokasi di seluruh kota Jawa Tengah, dengan edisi ke-6 APG debutnya pada tahun 2011.
Namun, APSF menyatakan bahwa Indonesia tunduk pada persetujuan dan tunduk pada larangan saat ini yang diberlakukan oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) karena ‘ketidakpatuhan’ dengan pelaksanaan program pengujian yang efektif.
Menurut APSF, pada pertemuan darurat yang dihadiri delapan negara, termasuk Malaysia, mayoritas masing-masing National Paralympic Committees (NPCs) membahas apakah Indonesia harus menjadi tuan rumah alternatif.
Indonesia diizinkan menjadi tuan rumah Olimpiade setelah enam anggota memilih mendukung dan satu menentang. Singapura dan Brunei tidak memilih.
Pemimpin APSF Mayor Jenderal Oshod Pavilai mengatakan bahwa meskipun masalah komitmen, dukungan, dan pendanaan pemerintah telah diselesaikan, Indonesia sekarang harus meyakinkan Wada bahwa ia memiliki batas waktu satu bulan yaitu 15 Februari.
“Sebelum resmi mengumumkan Indonesia sebagai tuan rumah APG ke-11, BoG mengadakan rapat khusus pada 17 Februari untuk membahas dan memastikan semua persyaratan, termasuk prosedur ketat COVID-19, terpenuhi,” katanya dalam sebuah pernyataan.
– Bernama
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia