November 10, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Perjanjian Mitratel Alto di Indonesia Menjadi Stratosfer dengan Evolusi Akses

Perjanjian Mitratel Alto di Indonesia Menjadi Stratosfer dengan Evolusi Akses

Mitratel, penyedia infrastruktur menara dan serat optik di Indonesia, telah bermitra dengan Aalto HAPS, anak perusahaan produsen pesawat terbang Eropa Airbus, untuk “menjajaki cara menghadirkan HAPS komersial.” [high-altitude platform station] Solutions” di negara Asia Tenggara.

Kedua perusahaan telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk fokus pada penyediaan layanan konektivitas ke wilayah yang disebut “3T” di Indonesia, wilayah paling terpencil dan tertinggal di kepulauan yang luas ini.

Mitratel akan memanfaatkan portofolio HAPS bermerek Zephyr Alto, menjanjikan beragam aplikasi termasuk “5G latensi rendah” dan konektivitas langsung ke perangkat untuk layanan observasi Bumi.

Menurut Aldo yang berbasis di Inggris, drone Zephyr bertenaga surya dapat beroperasi pada ketinggian lebih dari 60.000 kaki (sehingga menghindari turbulensi cuaca dan lalu lintas udara) dan tampaknya dapat terbang selama berhari-hari. Rekor waktu penerbangan di stratosfer saat ini adalah 64 hari.

CEO Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan harapannya bahwa kolaborasi Aalto “akan memperluas infrastruktur yang ada untuk meningkatkan akses konektivitas yang terjangkau dan efektif di wilayah 3T.”

Hartoko menyatakan harapannya bahwa “jalur industri dan komersial” dapat dipetakan untuk HAPS dan apa yang disebutnya “sistem menara terbang” di Indonesia.

CEO Aldo, Samer Halawi, mengatakan perusahaannya kini fokus pada “memperdalam keterlibatannya dengan Mitratel untuk membangun ekosistem HAPS yang terintegrasi di Indonesia,” dan bahwa Zephyr HAPS “memberikan kemampuan yang mengubah permainan” sekaligus “mengurangi jumlah white spot di perangkat seluler. jaringan.”

Baik Aldo maupun Mitratello belum menentukan batas waktu penerapannya secara komersial Pengumuman resmi.

Sebagai anak perusahaan PT Telkom Indonesia, operator terbesar di negara ini, aset Mitratel mencakup lebih dari 38.000 menara dan 37.000 km kabel serat optik. Merupakan perusahaan dengan pertumbuhan tercepat dan mengklaim sebagai perusahaan menara terbesar tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara jika diukur dari jumlah unit menara.

READ  Seekor bayi gajah yang kehilangan separuh belalainya telah mati di Indonesia

Dalam enam bulan hingga 30 Juni 2024, Mitratel membukukan pendapatan sebesar 4,45 triliun rupiah ($281 juta), naik 7,8% dibandingkan paruh pertama tahun 2023. Kinerja top line yang solid membantu meningkatkan laba bersih hingga lebih dari Rp1 triliun ($63 juta). Rasio sewa menara perseroan pada semester I 2024 sebesar 1,52x dibandingkan 1,49x pada periode yang sama tahun lalu.

MoU Mitratel muncul setelah adanya komitmen baru-baru ini oleh konsorsium perusahaan Jepang untuk berinvestasi sebesar $100 juta di Aldo. dipimpin oleh Federasi NTT DOCOMO dan Space Compass Corp., Mizuho Bank Ltd. dan bekerja sama dengan Bank Pembangunan Jepang. Alto saat itu mengatakan pihaknya menargetkan peluncuran komersial pada tahun 2026.

– Ken Weiland, Editor Kontribusi, Telecom TV