JAKARTA (Vietnam News/ANN): Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan konferensi pers untuk melaporkan kemajuan negara dalam penghentian awal pembangkit listrik tenaga panas Cirebon-1.
Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan, pembangkit listrik Sirbon-1 yang terletak di Kansi, Sireban, Jawa Barat, mulai dibangun pada 1 Mei 2008 dengan kapasitas 660 MW. Ini dioperasikan oleh perusahaan multinasional CEP.
Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara dan Badan Penanaman Modal Indonesia menandatangani perjanjian penghentian pengoperasian pembangkit tersebut pada awal Desember 2023.
Perjanjian tersebut ditandatangani untuk memenuhi komitmen Indonesia pada Konferensi Para Pihak Konvensi PBB tentang Perubahan Iklim (COP28) ke-28 untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2060.
Cirebon-1 akan menyelesaikan kewajiban pasokan listriknya pada Desember 2035, bukan Juli 2042 seperti rencana semula. Hal ini merupakan perkembangan penting dalam transisi energi di Indonesia, yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
Sejak beroperasi, unit pertama ini telah menghasilkan listrik sebesar 5 TWh setiap tahunnya, yang disalurkan melalui sistem link Jawa-Madura-Pali. Listrik yang dihasilkan pembangkit tersebut disalurkan ke Jawa Barat dan Jakarta Pusat. – Berita Vietnam/JST
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia