- Oleh Jerome Vairavan & George Wright
- BBC News di Jakarta dan London
Separatis di wilayah Papua, Indonesia, yang menyandera seorang pilot Selandia Baru pada bulan Februari, telah mengatakan kepada pihak berwenang untuk berhenti mencarinya dan memulai pembicaraan.
Philip Mehrtens diculik setelah mendaratkan pesawatnya di provinsi pegunungan Nduga yang terpencil di Papua.
Dia telah ditangkap oleh pejuang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
“Pilot masih bersama kami,” kata juru bicara TPNPB Sebi Sambom kepada BBC Indonesia dalam sebuah pernyataan.
“Pemerintah Indonesia harus berani dan duduk di meja perundingan dengan kita [deploy] Tentara dan polisi harus mencari pilotnya,” tambahnya.
Dia membantah kabar bahwa kelompok itu siap mencabut tuntutannya agar pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua.
Kantor berita Reuters mengindikasikan pada hari Kamis bahwa Sambom mungkin.
“Tuntutan Papua merdeka sudah lama disuarakan. Tuntutan itu tidak akan pernah mati, itu tuntutan utama bangsa Papua,” kata Sambom.
Dulunya merupakan koloni Belanda, Papua mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1961, tetapi Indonesia mengambil kendali dua tahun kemudian.
Wilayah yang kaya sumber daya alam ini telah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan sejak Jakarta berada di bawah kendali formal dalam referendum yang diawasi oleh PBB pada tahun 1969.
Mr Mehrtens diculik setelah pesawat penumpang kecil miliknya, milik Suzi Air Indonesia, mendarat di Nduga pada awal Februari.
Penerbangannya lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin di Papua tengah, menurunkan lima penumpang dan kembali beberapa jam kemudian.
Tapi tak lama setelah mendarat, pemberontak menyerang pesawat bermesin tunggal itu dan menangkap penduduk asli Christchurch itu.
TPNPB kemudian mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa Mehrtens telah dipindahkan ke distrik yang kuat untuk kelompok tersebut di daerah terpencil dan bahwa dia akan lebih banyak digunakan dalam negosiasi politik.
Kelompok itu mengatakan pilot ditangkap karena kerja sama militer Selandia Baru dengan Indonesia.
Penumpang lainnya, warga asli Papua, dibebaskan.
Pemberontak Papua yang mencari kemerdekaan dari Indonesia sebelumnya telah mengeluarkan ancaman dan menyerang pesawat yang mereka yakini mengangkut personel dan perbekalan ke Jakarta.
Bentrokan antara penduduk asli Papua dan otoritas Indonesia sering terjadi, dengan pejuang pro-kemerdekaan sering melakukan serangan sejak 2018.
Wilayah ini dibagi menjadi dua provinsi, Papua dan Papua Barat. Itu dipisahkan dari Papua Nugini, yang memperoleh kemerdekaan dari Australia pada tahun 1975.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia