Desember 23, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Kewajiban bersih dari posisi investasi internasional Indonesia turun di Triwulan ke-2

Penurunan liabilitas neto tersebut disebabkan oleh peningkatan tingkat aset keuangan luar negeri (FFA) yang meningkatkan tingkat liabilitas keuangan luar negeri (FFL).

Jakarta (ANTARA) – Laba bersih tingkat investasi internasional Indonesia sebesar US$ 264,1 miliar atau produk domestik bruto (PDB) tercatat 23,8 persen pada kuartal II 2021, menurut Bank Indonesia (BI).

Liabilitas bersih menunjukkan penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Penurunan liabilitas bersih disebabkan oleh peningkatan tingkat aset keuangan luar negeri (FFA), yang meningkatkan tingkat kewajiban keuangan luar negeri (FFL),” kata Erwin Hariono, direktur utama dan kepala departemen komunikasi BI, dalam sebuah pernyataan. pernyataan tertulis pada Jumat.

Investasi langsung dalam transaksi aset dan investasi lainnya membantu meningkatkan tingkat FFA, katanya. Alhasil, tumbuh 1,2 persen menjadi USD415 miliar pada akhir kuartal kedua 2021, dari USD410,2 miliar pada akhir kuartal sebelumnya, ujarnya.

Selain itu, kenaikan tingkat FFA dipicu oleh revaluasi yang disebabkan oleh depresiasi dolar AS terhadap mata uang utama global dan kenaikan indeks saham di sebagian besar negara tempat aset disimpan, kata Hariono.

Sementara itu, tingkat FFL meningkat karena masuknya investasi asing langsung dan investasi portofolio, katanya. Alhasil, tumbuh 0,2 persen pada kuartal kedua 2021 dari USD677,7 miliar pada kuartal sebelumnya menjadi USD679,1 miliar, katanya.

“Kenaikan tingkat FFL ini terutama disebabkan oleh meningkatnya investasi asing langsung dan investasi portofolio serta prospek positif perekonomian domestik karena adanya feedback positif dari investor,” jelasnya secara rinci.

Namun, kenaikan tingkat FFL lebih lanjut terhambat oleh revaluasi negatif instrumen keuangan domestik sebagai akibat dari jatuhnya saham banyak perusahaan domestik, kata Hariono.

BI meyakini pertumbuhan posisi investasi internasional negara pada triwulan II terkendali dan mendukung ketahanan eksternal yang tercermin dari struktur posisi investasi internasional yang didominasi oleh instrumen jangka panjang.

Ke depan, bank sentral akan mampu mempertahankan kinerja tingkat investasi internasional sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional dari wabah Pemerintah-19, yang akan didukung oleh kerja sama antara pemerintah dan otoritas terkait lainnya, katanya.

“Yang terpenting, BI akan memantau potensi risiko kewajiban bersih dari posisi investasi internasional terhadap perekonomian,” tambahnya.

Berita Terkait: Investasi UEA di INA mencerminkan kepercayaan pada pemerintah Indonesia
Berita Terkait: IIP Indonesia mencatat kewajiban bersih $280,8 pada akhir kuartal ke-2
Berita Terkait: Posisi kewajiban investasi internasional bersih Indonesia berkembang