Desember 27, 2024

Semarak News

Temukan semua artikel terbaru dan tonton acara TV, laporan, dan podcast terkait Indonesia di

Indonesia telah mengekspor 275.454 ton minyak sawit, kata pejabat itu

Indonesia telah mengekspor 275.454 ton minyak sawit, kata pejabat itu

Jakarta (3 Juni): Indonesia telah mengeluarkan total 275.454 ton izin ekspor minyak sawit pada hari Jumat, kata pejabat senior kementerian perdagangan Oke Noorwan.

21 perusahaan telah memiliki lisensi untuk minyak sawit dan olein yang dimurnikan, diputihkan dan dihilangkan baunya, katanya. Alokasi ekspor meningkat dari total 179.464 ton sehari yang lalu.

Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia, memberlakukan larangan ekspor minyak nabati yang banyak digunakan pada 28 April dan mencabutnya pada 23 Mei. Namun telah menerapkan kebijakan bahwa produsen harus menjual sebagian produknya di dalam negeri. Izin ekspor yang aman.

Pedagang mengatakan bahwa meskipun pasar lega dengan dimulainya kembali, ekspor melambat, yang mendorong harga minyak sawit mentah di Malaysia.

Pejabat Indonesia telah menetapkan target untuk mengalokasikan 1 juta ton ekspor berdasarkan penjualan domestik selama embargo, tetapi tidak menentukan tenggat waktu.

Indonesia pada umumnya mengekspor 2,5 juta ton minyak sawit per bulan dan tangki di pabrik kelapa sawit mendekati kapasitasnya karena negara tersebut telah mengurangi ekspor bulan kedua, kata Eddie Mardono, sekretaris jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

“Akibatnya, banyak pabrik kelapa sawit yang berhenti memetik kelapa sawit dari petani,” kata Eddie.

“Kami berharap kuota ekspor akan dimulai karena volume ekspor kembali normal,” katanya, mendesak pemerintah untuk mengizinkan kuota ekspor yang besar untuk memungkinkan produsen melepaskan barang pada tahap awal dimulainya kembali ekspor.

Secara terpisah, Serikat Pekerja Kelapa Sawit Indonesia (SPKS) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa harga minyak sawit di sepuluh provinsi belum kembali ke batas pra-ekspor, dengan pabrik kelapa sawit turun sekitar 75% karena penjualan domestik meletus. Mengatasi hambatan ekspor.

Di beberapa tempat petani kelapa sawit harus mengantri selama dua hingga tiga hari untuk menjual buahnya ke pabrik, kata SPKS.