Jakarta. Sebuah perusahaan global akan berinvestasi di pabrik petrokimia di Indonesia, kata seorang pejabat senior pemerintah pada hari Senin. Namun, hanya sedikit yang diketahui mengenai proyek ini, kecuali potensi penyimpanan karbon yang besar di Indonesia yang menarik investor misterius tersebut.
“Saya tidak bisa berkomentar banyak mengenai hal itu. Tapi ada perusahaan global besar yang mendirikan pabrik petrokimia untuk plastik di Indonesia,” Jyoti Mahardi, Wakil Wakil Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kelautan, mengatakan pada konferensi pers di Jakarta, Senin.
“Itu karena mereka ingin punya CCS [carbon capture and storage] Sebuah situs di dekat pabrik manufaktur mereka. Sehingga mereka bisa membangun industri petrokimia yang net-zero,” kata Jodi tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pasangan ini tidak mengungkapkan negara asal investor, perkiraan nilai investasi atau lokasi pabrik.
Namun terkait potensi CCS yang menarik perhatian investor, Jodi mengatakan Indonesia bisa menyimpan 400 gigaton karbon di akuifer salin dan akuifer terkuras. Indonesia saat ini sedang menjajaki teknologi CCS untuk mengurangi emisinya. CCS menangkap karbon dan menyuntikkannya ke bawah tanah untuk mencegahnya memasuki atmosfer. Meskipun kurang rinci, proyek Investor Misterius menunjukkan bagaimana dunia usaha saat ini mempertimbangkan tindakan iklim sebelum memutuskan untuk berinvestasi di Indonesia.
“Perusahaan yang berencana berinvestasi di Indonesia tidak lagi mempertanyakan profitabilitas proyek tersebut. Mereka kini bertanya apakah teknologi CCS dapat diterapkan karena mereka ingin menghindari penambahan portofolio emisi global,” kata Belladonna Traxilon, direktur eksekutif Indonesia Carbon Capture Storage Center (ICCSC), pada konferensi pers yang sama.
Indonesia telah menetapkan target untuk menarik investasi sebesar Rp 1.400 triliun (sekitar $92 miliar) sepanjang tahun ini. Pada Januari-Juni 2023, negara ini telah menginvestasikan investasi sebesar Rs 678,7 triliun, menurut data pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mencapai 48,5 persen dari target tahunannya. Singapura menjadi investor asing terbesar di Indonesia pada paruh pertama tahun 2023 karena tetangga dekatnya menginvestasikan $7,7 miliar dalam 10.726 proyek. Tiongkok ($3,8 miliar) dan Hong Kong ($3,5 miliar) menyusul.
Tag: Kata Kunci:
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia