JAKARTA (Reuters) – Pembuat mobil Jepang Mitsubishi Motors berencana untuk menginvestasikan 5,7 triliun rupiah ($375,25 juta) di dalam negeri pada tahun 2024 untuk memperluas kapasitas produksinya, Kementerian Perindustrian mengatakan pada hari Rabu.
Perusahaan berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 250.000 unit per tahun pada 2024 dan memulai produksi kendaraan listrik baterai Minicab-MiEV di pabriknya di Indonesia pada akhir tahun, menurut pernyataan kementerian.
Indonesia menawarkan insentif untuk menarik investasi dalam produksi kendaraan listrik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menghapus pajak impor dan pajak pertambahan nilai untuk kendaraan listrik full-built (CBU) untuk perusahaan yang berinvestasi di pabrik kendaraan listrik dalam negeri.
“Jika diterapkan, kami yakin ini akan meningkatkan investasi dan meningkatkan permintaan penggunaan kendaraan listrik,” kata Agus.
Seorang juru bicara Mitsubishi mengatakan para eksekutif di kantor pusatnya di Tokyo bertemu dengan Agus untuk melakukan pembicaraan pada hari Rabu dan menolak berkomentar.
Di tempat lain, pembuat mobil berencana untuk memulai produksi kendaraan hybrid di Thailand awal tahun depan, surat kabar Nikkei Jepang melaporkan pada hari Rabu, pertama kali perusahaan memproduksi hybrid di luar negeri.
Mitsubishi menolak mengomentari laporan tersebut.
Setelah mengalami krisis penjualan di China, pembuat mobil Jepang menghadapi persaingan yang semakin ketat dari rival China di Thailand karena pendekatan kendaraan listrik yang lambat.
Mitsubishi telah sukses besar di China, di mana usaha patungannya dengan Guangzhou Automobile Group (GAC) telah memangkas staf karena produksi kendaraan utilitas sport Outlander Mitsubishi yang baru dihentikan beberapa bulan setelah peluncurannya pada Desember.
Mitsubishi melaporkan penjualan eceran dan grosir gabungan dari 120.000 kendaraan di kawasan ASEAN selama tiga bulan hingga 30 Juni, turun 1,6% dari tahun sebelumnya.
Di Thailand, penjualan eceran dan grosir turun menjadi 17.000 unit pada periode tersebut, turun dari 25.000 unit pada tahun sebelumnya.
($1 = 15.190,0000 rupiah)
(Laporan Bernadette Cristina dan Francesca Nangoi di Jakarta, Rocky Swift dan Daniel Luink, Louise Heavens dan David Evans di Tokyo)
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia