Untuk meningkatkan daya saing, Kementerian Perindustrian RI tengah mengupayakan program mekanisasi sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). Ignatius Warsito, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kementerian Kimia, Farmasi, dan Tekstil, mengatakan program tahun ini menargetkan 13 perusahaan dengan anggaran Rp 4,7 miliar.
Rencananya adalah mendorong dunia usaha untuk menggunakan mesin dan peralatan yang lebih canggih, efisien dan ramah lingkungan sejalan dengan roadplan “Membangun Indonesia 4.0”.
Sebuah sumber berita mengatakan bahwa setelah 2021 dan 2022, ketika 23 perusahaan mendapat manfaat dari skema tersebut, kini dilakukan kembali.
Penerimaan ekspor sektor TPT diperkirakan mencapai USD 13,83 juta pada tahun 2022. Menurut dia, industri TPT tumbuh 9,34 persen dan menambah 1,03 persen Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Uang itu akan digunakan untuk mengganti selisih harga 10 persen dari total investasi untuk impor mesin dan peralatan atau 25 persen untuk barang produksi lokal.
Warsito melanjutkan, “Kebijakan lain yang ditempuh untuk menjaga efisiensi industri TPT antara lain perbaikan neraca komoditas dan rantai pasok bahan baku, penggunaan ‘Industri 4.0’, harga gas bumi spesifik, pengendalian impor dan pemberlakuan trade solution pada sektor TPT ., Program Pendayagunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan peningkatan keterampilan melalui program vokasi ‘Link and Match’.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia