JAKARTA: Asosiasi Sepak Bola Indonesia meminta maaf pada Jumat (10 Mei) setelah para penggemar membuat komentar rasis secara online tentang para pemain Guinea menyusul kekalahan 1-0 yang memperkuat harapan negara Asia Tenggara itu untuk lolos ke Olimpiade.
Tim putra U-23 Guinea mengalahkan tim Indonesia di Stadion Clairefontaine di Prancis pada hari Kamis berkat penalti yang dicetak oleh Ilaix Moriba, yang bermain untuk Getafe di Spanyol dengan status pinjaman dari Red Bull Leipzig Jerman.
Seandainya Indonesia menang, mereka akan bermain sepak bola di Olimpiade untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh dekade sejak Uni Soviet mengusir mereka dari Olimpiade 1956 di Melbourne.
Namun setelah Guinea meraih tempat terakhir di Olimpiade, beberapa penggemar Indonesia membombardir akun media sosial negara Afrika tersebut dan akun para pemain topnya.
“Para pemain pulang dengan kepala tegak dan kami berharap para suporter juga melakukan hal yang sama,” kata anggota Komite Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Arya Mahendra Sinulinga dalam sebuah pernyataan.
Ia mengatakan, Merah Putih menyayangkan komentar-komentar rasis yang dilontarkan suporter Indonesia secara daring dan pihak yang mendukungnya bukanlah suporter sejati.
“Jangan mencoreng perjuangan Timnas U-23 Indonesia dengan komentar-komentar rasis terhadap pemain lawan,” ujarnya.
“Impian anak-anak muda ini masih panjang. Mohon jangan sampai menjadi korban tindakan rasisme yang paling merusak dan memalukan. Kami fokus mendukung timnas ke depan.”
Guinea kini akan bermain di Grup A bersama tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
Menurut FIFA, badan pengatur sepak bola dunia, ini akan menjadi penampilan pertama mereka di sepak bola Olimpiade dalam 56 tahun.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia