Karena beberapa daerah mengembangkan permainan metaverse secara nasional, pemerintah dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah meminta operator negara untuk mengembangkan metaverse untuk mendukung perusahaan lokal.
Dalam upaya mendorong perusahaan lokal untuk bersaing dengan layanan asing, Indonesia telah menugaskan operator negaranya untuk mengeksplorasi perkembangan di industri Metaverse yang muncul untuk mengambil kembali kendali raksasa teknologi seperti Google (NASDAQ: ) dan Meta.
Untuk tujuan ini, PT Telkom Indonesia, sebuah perusahaan telekomunikasi multinasional Indonesia, telah meluncurkan dunia metawares yang disebut “Metanasia” untuk membantu bisnis beradaptasi dengan lanskap online yang berubah dengan cepat. Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Menteri Perindustrian Milik Negara Eric Tohir mengatakan:
Saat pasarnya ada di Indonesia, jangan sampai negara lain menciptakan dunia baru dengan sistem pembayarannya sendiri. Kami akan menyesalinya nanti.
Meski rincian inisiatif baru ini masih samar, Tohir mengatakan Metanesia akan menjadi platform bagi usaha mikro, kecil dan menengah Indonesia untuk memamerkan produk mereka di lapangan bermain yang sama dengan bisnis besar asing. Selain itu, perusahaan dapat menawarkan layanan sosial penting seperti konsultasi kesehatan online di platform, katanya.
Metaverse mencakup toko, pusat layanan, dan mal hiburan serta situs untuk acara Metaverse. Akhir tahun ini, metaNesia berharap menjadi tuan rumah pasar NFT, kegiatan olahraga, dan pertemuan virtual.
Di tempat lain di Korea Selatan, pemerintah ingin menjadi pasar Metaverse terbesar kelima dalam dua tahun ke depan.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia