Indonesia dan Chile memulai pembicaraan mengenai IC-CEPA

JAKARTA (ANTARA) – Indonesia dan Chile telah memulai perundingan dalam kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chile (IC-CEPA) untuk memperluas potensi dan peluang investasi di pasar non-tradisional, khususnya di Amerika Latin.

Karena Chile adalah negara Amerika Latin pertama yang menjalin perjanjian kemitraan dengan Indonesia, perjanjian investasi tersebut dianggap sebagai peluang yang menguntungkan bagi Indonesia, kata Wakil Menteri Perdagangan Indonesia Jerry Sambuka.

“Ini sangat menguntungkan kita berdua,” ujarnya usai penandatanganan pembicaraan investasi di kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis.

Sambuaga membenarkan investasi kedua negara meningkat dari 160,7 persen menjadi 280 persen, dengan beberapa investasi besar terjadi di sektor jasa, pariwisata, hotel, dan perumahan.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, neraca perdagangan Indonesia dengan Chile diproyeksikan surplus sebesar US$139,2 juta pada tahun 2023.

Ekspor Indonesia ke Chile berjumlah US$312,6 juta pada tahun 2023, sedangkan impor dari Chile mencapai US$173,4 juta pada tahun 2023.

Indonesia mengekspor mineral, tembaga, bahan kimia, suku cadang mobil, komponen elektronik, makanan dan minyak sawit ke Chile.

“Kami yakin ekspansi tersebut akan dilakukan melalui implementasi IC-CEPA dan perluasan CEPA untuk investasi perdagangan dan jasa, khususnya perdagangan dan digitalisasi,” kata Sambuaga.

Sementara itu, Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile, Claudia Sanhusa menegaskan, Indonesia dan Chile merupakan mitra yang kuat.

Meskipun kedua negara telah menandatangani perjanjian perdagangan, namun pembicaraan investasi diharapkan dapat mengintensifkan hubungan untuk membangun perekonomian yang lebih maju dan kuat, ujarnya.

“Kami telah menandatangani perjanjian perdagangan dan bekerja sama untuk memperdalam hubungan ekonomi ini dalam bidang jasa dan investasi. Hari ini, kami menandatangani perjanjian untuk memulai negosiasi bab investasi,” kata Sanhusa.

Berita terkait: BKSAP dukung peningkatan nilai perdagangan Indonesia-Chili
Berita Terkait: Peralatan Makan Keramik Indonesia Ekspor ke AS Rp1,5 Miliar
Berita terkait: Perjanjian layanan tinta Indonesia dan Chili berdasarkan CEPA