JAKARTA, 26 Sep (Reuters): Surplus anggaran Indonesia untuk periode Januari-Agustus adalah Rp 107,4 triliun ($ 7,10 miliar), setara dengan 0,58% dari produk domestik bruto, kata menteri keuangannya, Senin, dibandingkan dengan defisit 2,26%. Pada periode yang sama pada tahun 2021.
Namun, Menteri Keuangan Shri Mulyani Indravati mengatakan, pemerintah berharap dapat memberikan subsidi energi dalam skala besar pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
“Kami akan menggunakan pendapatan negara terbaik kami,” katanya dalam konferensi pers, merujuk pada pendanaan hibah.
Subsidi energi Indonesia tahun 2022 diperkirakan akan meningkat menjadi 649 triliun rupiah ($42,91 miliar), lebih dari tiga kali lipat anggaran aslinya meskipun ada kenaikan harga bahan bakar baru-baru ini.
Pendapatan pemerintah naik 49,8% tahun-ke-tahun menjadi 1.764,4 triliun rupee ($ 116,65 miliar) pada periode Januari-Agustus, disebabkan oleh harga komoditas yang lebih tinggi dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dari pandemi, kata menteri.
Pengeluaran tumbuh sebesar 6,2% tahun-ke-tahun menjadi Rs 1.657 triliun.
Sri Mulyani mengatakan kementerian keuangan telah menjual obligasi mata uang lokal senilai Rs 95,42 triliun kepada bank sentral tahun ini sebagai bagian dari perjanjian penjualan obligasi antara kedua lembaga yang ditandatangani pada tahun 2021.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Bank Indonesia akan membeli obligasi pemerintah senilai Rp439 triliun pada tahun 2021 dan 2022. ($ 1 = 15.125.0000 rupee) – Reuters
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia