Indonesia dikabarkan berencana melelang sepuluh lapangan kerja migas tahun ini, termasuk satu blok di Laut China Selatan. ReutersMengutip seorang pejabat senior Kementerian Energi.
Ini adalah bagian dari upaya negara untuk meningkatkan produksi energi dan menemukan inovasi baru.
Tahun lalu, Indonesia melelang 13 ladang minyak dan gas. Ini menunjuk kontraktor untuk enam sektor.
Indonesia bertujuan untuk mencapai satu juta barel per hari (bpd) lifting minyak mentah dan 12.000 juta kaki kubik gas lifting pada akhir dekade ini.
Itu kehilangan target pengangkatan minyak dan gasnya pada tahun 2022 karena penundaan dan penutupan proyek.
Tahun ini, Indonesia akan melelang wilayah kerja di Natuna D Alpha, ladang gas besar di Laut China Selatan, kata seorang pejabat kementerian energi. Tutuka kata Ariadji.
Ariadji menambahkan: “Tahun ini, di bulan Mei, kami siap untuk mulai menawarkan. Kami juga perlu mengukur minat terhadap blok Natuna ini sebelum kami membukanya untuk umum.
Pada tahun 2022, negara tersebut menyetujui rencana pengembangan ladang gas Natuna senilai $3 miliar di Laut Cina Selatan.
Dutuka optimis dapat memulai kembali megaproyek gas yang mangkrak seperti Masela dan Deepwater Development Indonesia.SLI) segera.
Menurut regulator hulu migas SK Mikas, Chevron Kantor berita tersebut melaporkan bahwa pihaknya hampir menandatangani perjanjian dengan investor untuk mengalihkan kepemilikannya di SLI.
Pekan lalu, Duduka menolak membocorkan detail terkait debat peran IDD.
PERTAMINAPerusahaan minyak dan gas milik negara Indonesia masih bernegosiasi Kerang Untuk mendapatkan kemitraannya dalam proyek Masela.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia