Indonesia dan Bank Pembangunan Asia telah menyetujui kesepakatan untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara besar di Jawa Barat tujuh tahun lebih awal dari yang direncanakan.
Perjanjian dengan pemilik PLTU Cirebon-1 Pengumuman tersebut disampaikan pada perundingan iklim COP28 di Dubai pada hari Minggu.
David Elzinga, pakar energi perubahan iklim senior ADB, mengatakan perjanjian ini merupakan yang pertama di bawah program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB, yang bertujuan membantu negara-negara mengurangi emisi karbon yang merusak iklim.
Bank ini didukung oleh $20 miliar Hanya senyawa konversi energi Tahun lalu, setelah disepakati untuk memajukan tanggal puncak emisi sektor ini ke tahun 2030, ADB berharap dapat mereplikasi hal tersebut di negara-negara lain di kawasan ini.
Lihat juga: COP28: Lebih dari 110 negara bergabung dalam perjanjian untuk melipatgandakan energi terbarukan
“Jika kita tidak mengatasi pembangkit listrik tenaga batubara ini, kita tidak akan mencapai tujuan iklim kita,” kata Elzinga di sela-sela konferensi.
“Dengan melakukan transaksi percontohan ini, kami mempelajari apa yang diperlukan untuk melakukan hal ini,” katanya. “Kami membingkai ini sebagai sesuatu yang ingin kami bawa ke negara lain.”
ADB mempunyai program ETM yang aktif di Kazakhstan, Pakistan, Filipina dan Vietnam, dan sedang mempertimbangkan transaksi di dua negara lainnya.
ADB menandatangani perjanjian jual beli listrik untuk pembangkit listrik berkapasitas 660 MW dengan perusahaan listrik milik negara PT PLN, produsen listrik independen PT Cirebon Electric Power (CEP) dan Otoritas Investasi Indonesia (INA). Pemasok utama ke ibu kota Jakarta – akan selesai pada bulan Desember 2035, bukan yang direncanakan pada bulan Juli 2042.
Pabrik tersebut, yang dioperasikan oleh CEP dan dibuka pada tahun 2012, diperkirakan akan beroperasi selama 40 tahun atau lebih, sehingga menghentikan pengoperasiannya pada tahun 2035 akan menghindari emisi gas rumah kaca dari lokasi tersebut selama lebih dari 15 tahun, kata ADB.
Kesepakatan ini harus melalui uji tuntas, termasuk penilaian dampaknya terhadap lingkungan, pekerja dan komunitas perusahaan, serta sistem kelistrikan yang lebih luas, namun diperkirakan akan selesai pada paruh pertama tahun 2024.
- Reuters dengan penyuntingan tambahan oleh Jim Pollard
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia