Layanan Terminal Kontainer Internasional Inc. (ICTSI) mengatakan Terminal Multiguna Jawa Timur (EJMT) di Kabupaten Lamongan, Indonesia, telah menerima dua Mobile Harbour Crane (MHC) Konecranes Gottwald baru pasca-Panamax ESP.8 untuk penanganan yang lebih baik. Kargo curah, rencana, dan kontainer setelah terminal mulai beroperasi pada bulan September.
EJMT adalah perusahaan patungan antara ICDSI dan East Lock Holdings, sebuah perusahaan Indonesia yang mengkhususkan diri pada platform pasokan minyak dan gas lepas pantai.
“Kami senang berkolaborasi dengan Konecranes untuk MHC baru kami pasca-Panamax. Peralatan ini sangat penting bagi pengembangan terminal Lamongan kami yang sedang berlangsung, yang, setelah selesai pada bulan September, akan berfungsi sebagai gerbang domestik dan internasional baru bagi pelanggan kami,” kata CEO EJMT Patrick Chan.
Dilengkapi dengan sistem hibrida diesel-listrik terbaru, derek ini menghubungkan mesin diesel dan generator tiga fase ke sumber daya sekunder, berdasarkan media penyimpanan energi elektrostatis jangka pendek yang disebut UltraCaps.
Ultracab menyediakan daya jangka pendek selama periode permintaan daya puncak untuk mengurangi konsumsi bahan bakar diesel peralatan.
MHC Hibrida adalah tambahan terbaru pada armada peralatan EJMT, yang mencakup penumpuk jangkauan, penanganan kontainer kosong, penyebar kontainer, traktor, dan trailer.
EJMT dijadwalkan untuk mengirimkan barang rampasan dan hopper pada akhir Agustus, kata ICTSI.
EJMT bertujuan untuk mendukung perekonomian yang berkembang di Lamongan, Tuban dan Jawa Tengah dengan menangani kargo peti kemas, breakbulk, dan proyek.
Terletak di Kabupaten Lamongan, 60 kilometer sebelah barat Surabaya, fasilitas serbaguna ini terletak di dalam Lamongan Shorebase Complex seluas 80 hektar, yang mendukung industri minyak dan gas lepas pantai khusus Indonesia.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia