Jakarta. Hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan China merayakan hari jadinya yang ke-71 tahun ini. Untuk memperkuat hubungan ini, solusi mata uang lokal yang baru didirikan akan membawa manfaat yang lebih besar bagi bisnis di kedua negara.
Forum Bisnis Indonesia-China Selatan membahas topik akses kembali peluang perdagangan dan investasi Indonesia melalui LCS 2021. Forum ini diharapkan dapat meningkatkan minat investor dan pebisnis China untuk berinvestasi di Indonesia.
Forum ini dimulai oleh Peter Fu Moo-tan, VP & CEO CCPIT Guangdong Fan Xinlin dan Presiden & CEO UOB China. Pembicara utama pada forum tersebut akan mencakup Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia Jouhari Oratmankun dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destri Tamayanti.
Presentasi oleh Noorul Izwan, Deputi Menteri Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Penanaman Modal; Tony Hudabarat, Direktur Pelaksana, Pengembangan Pasar Keuangan; CEO / Chairman of Alternative Countries Global Markets, UOB China, Mark Yang, General Manager of Foreign Trade, SAIC GM-Wuling Automobile, Lisa Li dan Chief Financial Officer, Huawei Indonesia Hon Ding.
Dalam sambutannya, Dubes Djauhari menyambut baik kesepakatan LCS yang dilaksanakan pada bulan September. Berkat LCS, bisnis dapat menikmati biaya transaksi yang lebih rendah dan pilihan untuk membiayai perdagangan dan investasi langsung dalam mata uang lokal mereka.
Dia juga memuji investasi Huawei dan perusahaan China lainnya di Indonesia.
“Sejak Indonesia dan China menjadi mitra strategis yang komprehensif pada 2 Oktober 2013, kedua negara telah mengembangkan kemitraan yang sangat baik di sejumlah bidang, termasuk perdagangan, investasi dan kesehatan,” kata Dubes seperti dikutip dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.
“Ekonomi terbesar di Asia Tenggara, diprediksi menjadi yang terbesar keempat di dunia pada tahun 2050. Indonesia membuka pintunya bagi investor asing, termasuk China, sebagai bagian dari kisah pertumbuhan yang mengesankan ini.” dia berkata.
Menurut Destiny Tamayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, China merupakan negara terbesar kedua di Indonesia dalam hal nilai investasi asing langsung. Perjanjian LCS dengan China telah menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan rata-rata USD15 juta per bulan selama 3 bulan terakhir.
Ia mengatakan, “Kami yakin transaksi LCS akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya perdagangan dan investasi. Kami telah menyiapkan berbagai keberhasilan cepat untuk meningkatkan LCS, termasuk bantuan teknis untuk eksportir dan importir, untuk melakukan transaksi LCS end-to-end.
“Fasilitas yang diberikan oleh LCS akan berdampak positif bagi penanaman modal asing langsung di Indonesia,” tambah Destri.
Chief Financial Officer Huawei Indonesia Hon Ding menyatakan dukungan perusahaan atas perubahan positif yang digagas pemerintah untuk terus memperbaiki lingkungan investasi di Indonesia.
“Dengan sejarah lebih dari 21 tahun di Indonesia, Huawei mengapresiasi upaya dan upaya pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan investor multinasional,” kata Hon Ding.
“Kami berharap investasi tidak hanya menciptakan nilai bisnis bagi investor, tetapi juga berkontribusi pada pemulihan ekonomi pasca-epidemi, membangun ekonomi digital, memperkuat visi Indonesia menuju visi Emas 2045 dan membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia