Gunung Marabi di Indonesia kembali meletus

Gunung Marabi di Indonesia kembali meletus pada tanggal 14 Januari, mengeluarkan sejumlah besar asap dan abu ke udara, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Observatorium gunung berapi Marabi di provinsi Sumatera Barat mencatat letusan dengan gumpalan abu sekitar 1.300 meter (4.265 kaki) dari puncaknya, diikuti hujan abu. Abu letusan menutupi jalan dan kendaraan di desa-desa terdekat.

Setidaknya 100 warga telah dievakuasi sejak Jumat setelah pihak berwenang Indonesia pada hari Rabu menaikkan tingkat kewaspadaan gunung berapi dari Level 2 ke Level 3, atau level tertinggi kedua.

Marabi terkenal dengan letusannya yang tiba-tiba karena bukan disebabkan oleh pergerakan magma dalam yang menyebabkan getaran yang tercatat pada monitor seismik.

Letusannya pada awal Desember melontarkan kolom abu tebal setinggi 3 kilometer (lebih dari 9.800 kaki), menewaskan 24 pendaki dan melukai beberapa orang lainnya yang terjebak dalam letusan mendadak di akhir pekan.

Sekitar 1.400 orang tinggal di lereng Marabi di Rupi dan Kopa Kumandiang, 5 hingga 6 kilometer (3,1 hingga 3,7 mil) dari puncak.

Marabi sudah aktif sejak meletus Januari tahun lalu dan belum menimbulkan korban jiwa. Merupakan salah satu dari lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia yang rawan aktivitas seismik karena lokasinya di “Cincin Api” Pasifik.