Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pada hari Minggu bahwa 10 orang yang terperangkap di gunung berapi Chemro Indonesia telah dievakuasi dengan aman, dengan jumlah kematian meningkat menjadi setidaknya 13 dan puluhan lainnya terluka.
Chemeru, gunung tertinggi di pulau Jawa, melemparkan menara abu dan awan panas pada hari Sabtu, yang menutupi desa-desa terdekat di provinsi Jawa Timur dan orang-orang melarikan diri dengan panik.
Ledakan itu memutus jembatan strategis yang menghubungkan dua daerah di Kabupaten Lumajang yang berdekatan dengan kota Malang, dan meruntuhkan bangunan, kata para pejabat.
Pejabat BNPB Abdul Muhari mengatakan dalam rilis berita bahwa 13 orang tewas setelah ledakan, dua di antaranya telah diidentifikasi. Sembilan puluh delapan orang terluka, termasuk dua wanita hamil, dan 902 dievakuasi, kata laporan itu.
Torikul Haq, seorang pejabat lokal di Lumajang, sebelumnya mengatakan bahwa penambang pasir terjebak di sekitar tempat kerja mereka.
BNPB mengatakan setidaknya 35 orang telah dirawat di rumah sakit, sementara wakil presiden Lumajang mengatakan 41 orang menderita luka bakar.
Semeru, setinggi 3.600 meter (12.000 kaki), adalah salah satu dari hampir 130 gunung berapi aktif di Indonesia. Tidak ada korban yang dilaporkan karena meletus pada bulan Januari.
Indonesia adalah “Cincin Api Pasifik”, wilayah yang paling aktif secara seismik, di mana lempeng yang berbeda bertemu di permukaan bumi dan membentuk sejumlah besar gempa bumi dan gunung berapi.
Secara terpisah, gempa berkekuatan 6,0 mengguncang wilayah utara Halmahera pada hari Minggu, menurut Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC). Halmahera terletak sekitar 2.000 km (1.200 mil) timur laut Semeru.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia