Jakarta – Perusahaan teknologi swasta terbesar di Indonesia, GoTo, telah mengakuisisi $400 juta dari Abu Dhabi Investment Commission, sebuah sovereign wealth fund yang dimiliki oleh Emirat Abu Dhabi, menjelang penawaran umum perdana yang diharapkan.
GoTo mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki ADIA telah setuju untuk memimpin penggalangan dana pra-IPO dengan investasinya. GoTo menambahkan bahwa transaksi tersebut merupakan “investasi besar pertama dari sektor ekuitas swasta ADIA dalam bisnis teknologi di Asia Tenggara dan investasi terbesarnya di Indonesia”.
Seseorang yang akrab dengan masalah ini mengatakan IPO bertujuan untuk mengumpulkan sekitar $ 1,5 miliar di muka.
GoTo dibentuk pada bulan Mei antara dua perusahaan teknologi Indonesia, penyedia SuperJep Kozak dan platform e-commerce Tokopedia.
ADIA bergabung dengan daftar investor global di GoTo, termasuk Grup Alibaba China, Grup Softbank Jepang, Facebook dan perusahaan patungan lokal Astra International.
“Investasi di GoTo ini selaras dengan sejumlah tema investasi utama, termasuk pertumbuhan ekonomi digital di pasar Asia Tenggara yang berkembang pesat,” kata Hamad Shawan al-Taheri, direktur pelaksana divisi ekuitas swasta ADIA. Report “Kami melihat energi yang kuat di kawasan, khususnya di Indonesia.
Komitmen lain ATIA ke Indonesia termasuk kesepakatan dengan Otoritas Investasi Indonesia, pengelola dana kekayaan negara, dan kendaraan investasi pertamanya, subfund yang berpusat pada aset jalan tol Indonesia, hingga $ 3,75 miliar.
Sementara itu, Group CEO GoTo Andre Solistio mengatakan: “Tingkat dukungan ini menggarisbawahi harapan kami bahwa Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi tujuan terbaik berikutnya untuk investasi teknologi.”
GoTo mulai listing di pasar Indonesia pada akhir tahun ini, setelah itu daftar dirilis di Amerika Serikat, tetapi daftar domestiknya dimundurkan ke awal 2022 karena menunggu perubahan peraturan. Pasar saham Indonesia memiliki jumlah saham suara yang besar, yang berarti bahwa pendiri perusahaan dapat memiliki hak suara yang lebih banyak.
“GoTo ingin banyak suara … tapi [the scheme] OJK masih menahan,” kata sumber yang dekat dengan hal tersebut.
Kesepakatan dengan ADIA mengikuti kesepakatan dengan anak perusahaan GoTo Tokopedia pada awal Oktober, ketika OVO menjual sahamnya dalam pembayaran digital kepada saingan Gojek, Crop. Ini membawa GoPay, layanan pembayaran digital Kozek, ke situs Tocopedia.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia