JAKARTA: Pihak berwenang di Indonesia, termasuk pemerintah daerah, harus memberikan perhatian yang cermat terhadap mitigasi bencana sebelum gempa bumi dahsyat yang dipicu oleh dua lempeng tektonik menghantam negara tersebut, demikian peringatan Badan Meteorologi dan Geofisika.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan pada minggu ini bahwa pemerintah daerah harus mempersiapkan langkah-langkah mitigasi, termasuk perencanaan tata ruang pada bangunan tahan gempa yang dapat menampung masyarakat saat terjadi gempa megathrust.
“Harus ada pembatasan terhadap pembangunan pesisir; Tidak ada bangunan yang harus dibangun. Kalau hotel dibangun, hotel itu harus siap menghadapi (gempa Megathrust), bangunannya harus mampu menahan gempa berkekuatan 8,5 Richter,” kata Presiden BMKG Dvikorita Karnavati dalam konferensi pers, Selasa (20/8).
Di sisi lain, BMKG telah menjadikan sistem pemantauan, pengolahan, dan sosialisasi pencegahan gempa dan tsunami menjadi lebih cepat dan akurat.
Kesiapsiagaan gempa bumi di Indonesia kembali menjadi sorotan menyusul peringatan gempa besar di Jepang awal bulan ini.
Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan gempa besar untuk pertama kalinya sejak gempa berkekuatan 7,1 melanda pulau Kyushu Jepang di sub-zona Nankai pada 8 Agustus. hilangnya nyawa.
Badan tersebut mengakhiri peringatan tersebut setelah seminggu dan mengatakan masyarakat bebas untuk kembali ke kehidupan normal mereka.
Dua zona yang menjadi perhatian
Merujuk pada kejadian di Jepang, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dariono mengatakan, hanya masalah waktu saja sebelum gempa bumi melanda dua zona megathrust di Indonesia.
Pak Tariono merujuk pada dua zona megathrust, yang dikenal sebagai Selat Sunda dan segmen Mentawai-Syberat, yang terletak di lepas pantai selatan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
Megathrust merupakan zona pertemuan antar lempeng tektonik bumi yang berpotensi memicu gempa bumi kuat dan tsunami.
“Pelepasan gempa pada dua segmen ini bisa dikatakan ‘masalah waktu’, karena sudah ratusan tahun berlalu sejak gempa besar terjadi,” tulisnya pada 11 Agustus di Twitter bernama X.
Menurut Tariono, kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap megathrust Nankai serupa dengan kekhawatiran ilmuwan Indonesia terhadap megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Syberat, yang sudah lama tidak mengalami gempa bumi atau seismic gap.
Interval seismik Selat Sunda 267 tahun dan Mendavai-Syberat 227 tahun, daerah lain sudah pernah gempa, tugas saya mengingatkan kewaspadaan, kata Pak Tariono di postingan lain.
Pengamatannya menjadi trending topik di media sosial dan pemberitaan media lokal Tanah Air “MegaTrust”.
Indonesia terletak di persimpangan lempeng tektonik utama dunia dan banyak lempeng kecil lainnya, serta telah banyak mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Berdasarkan peta bahaya gempa yang diterbitkan BMKG pada tahun 2017, terdapat 13 zona megathrust yang mampu memicu gempa bumi dan tsunami lebih besar dari 8.
Tariono menambahkan bahwa perdebatan publik mengenai megatrust bukanlah hal baru karena hal ini telah dibahas sebelum bencana tsunami Aceh tahun 2004 yang menewaskan lebih dari 220.000 orang.
Meskipun gempa bumi pada umumnya sulit diprediksi, gempa bumi harus diantisipasi dengan langkah-langkah mitigasi, kata para ahli dan politisi dalam beberapa hari terakhir.
Kemungkinan terjadinya gempa megathrust di Indonesia harus menjadi perhatian serius pemerintah, kata anggota DPR Daniel Johan.
“Jangan sampai kita menolak informasi awal yang disampaikan BMKG, (akibatnya) kita tidak membuat produknya,” kata Pak Daniel seperti dikutip kantor berita Java Bose.
Menanggapi peringatan BMKG, Kementerian Sosial mengirimkan tim ke Pulau Mendawai di Sumatera Barat untuk memetakan wilayah rawan bencana gempa megathrust dan bencana tsunami.
Tim tersebut terdiri dari Taruna Siaga Bencana Kementerian (DAGANA) dan personel BMKG.
Menteri Sosial Tri Rizmaharini mengatakan tim akan memetakan wilayah tersebut dan memberikan masukan kepada warga mengenai pemulihan bencana dan kesiapsiagaan evakuasi.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia