Tempo.co, Jakarta – Pendaftaran National Flag Carrier PT Garuda Indonesia a Pertumbuhan pendapatan meningkat menjadi 18,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$711,98 juta.
Irfan Saputra, Direktur Utama maskapai, menjelaskan pendapatan Garuda berasal dari penerbangan berjadwal sebesar USD 599,01 juta atau meningkat 18,19 persen dibandingkan kuartal I 2023, sedangkan penerbangan tidak berjadwal meningkat signifikan sebesar 53,57%. . dibandingkan USD 19,65 juta pada tahun lalu.
Pendapatan lain-lain juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil sebesar 11,92 persen menjadi USD 92,28 juta, ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Mei.
Meski mengalami pertumbuhan pendapatan yang mengesankan, Garuda Indonesia membukukan rugi bersih sebesar US$86,82 juta pada kuartal I-2024, turun 21,10% dibandingkan kerugian tahun lalu sebesar US$110,04 juta.
Menurut dia, peningkatan pendapatan ini merupakan sebuah rekor karena kuartal pertama dikenal sebagai masa off-season bagi industri penerbangan. “Kami terus mengembangkan langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja bisnis dengan memperkuat fundamental kinerja perusahaan, salah satunya adalah meningkatkan produktivitas dan margin,” jelas Irfan.
Sepanjang kuartal I 2024, Garuda Indonesia dan anak usahanya Citilink dilaporkan melayani 39.000 penerbangan. dulu Naik 15 persen dibandingkan bandwidth maskapai pada kuartal I-2023.
Nowali Banchi Nugroho
Pilihan Editor: 10 Merek Mobil Terlaris di Dunia
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia