Ekspor batubara termal Indonesia naik 9% menjadi 30,37 juta ton (mnt) di bulan Juli dari 27,86 juta di bulan Juni, menurut data dari Badan Pusat Statistik.
Gangguan pasokan Afrika Selatan akibat hujan dan banjir di Transnet menyebabkan penundaan ekspor dan keberangkatan kereta api yang kosong. Tingkat stok dan pemuatan truk terpengaruh karena hujan lebat. Gangguan ini menahan pasar batubara termal. Akibatnya, pengguna akhir beralih ke impor dari Indonesia di tengah dampak hujan Afrika Selatan.
jumlah dalam mnt
China merupakan tujuan ekspor batubara termal terbesar Indonesia, dengan 8,42 juta unit batubara dikirim ke China, naik 22% dari 6,93 juta unit di bulan Juni. Namun, ekspor Indonesia naik hampir 35%.
Batubara CV rendah mendapat sedikit dukungan dari pembeli China karena suhu terus meningkat di beberapa bagian negara, meningkatkan konsumsi listrik. Otoritas China telah mengeluarkan peringatan oranye hingga merah pada minggu ketiga bulan Juli di beberapa wilayah karena kenaikan suhu yang tajam. Perusahaan China mencari kargo Juli-September untuk meningkatkan permintaan listrik.
Namun, impor lebih lanjut dipengaruhi oleh angin topan di China pada minggu terakhir bulan Juli.
Ekspor ke India naik 13% menjadi 6,90 juta dari 7,89 juta di bulan Mei. India menyumbang 23% dari total ekspor batubara india pada bulan Juni.
Ekspor ke India meningkat di tengah upaya rekonstruksi pasca-musim.
Kantong permintaan terlihat dari pasar India dengan banyak pengguna akhir yang ingin membeli sebagian atau seluruh inventaris.
Dalam persiapan menghadapi musim setelah musim hujan, permintaan di pasar India sangat kuat. Sehingga, ketersediaan produk apapun langsung berkurang, yang selanjutnya mendukung kemajuan impor.
Importir utama
China, India, Filipina, Malaysia, dan Korea Selatan adalah lima besar tujuan ekspor batubara Indonesia, yang menyumbang 75% dari total ekspor.
Ekspor batubara ke Filipina dilaporkan sebesar 3,00 juta, turun 85% yoy dan 12% mom; Ekspor ke Malaysia sebesar 2,42 juta, naik 14% yoy dan 33%; Dan ekspor ke Korea Selatan adalah 2,06 juta, naik 3% yoy dan 62% mom.
Indonesia mengekspor total 203,08 juta ton batubara termal dalam tujuh bulan pertama tahun ini, naik 9% year-on-year.
Pandangan
Ekspor batubara termal Indonesia dapat menurun karena meningkatnya produksi dalam negeri dan tingkat persediaan yang lebih tinggi di negara-negara Asia. Ekspor kemungkinan akan meningkat di tengah kegiatan pemulihan pasca-musim di beberapa bagian utama Asia. Namun, kenaikan substansial tidak mungkin terjadi pada tahap ini di tengah permintaan yang moderat.
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia