Jakarta. Presiden Joko Widodo Widodo mengatakan pada hari Kamis bahwa gugatan yang diluncurkan oleh Uni Eropa atau Uni Eropa, tidak akan mencegah Indonesia untuk melarang ekspor bijih.
Uni Eropa (UE) telah mengajukan pengaduan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap Indonesia karena melarang ekspor bijih Timur Laut ke Asia Tenggara. Indonesia, bagaimanapun, tidak peduli dengan penolakan Uni Eropa dan berencana untuk melarang mineral selain nikel.
“Begitu kami berhenti mengekspor bijih nikel, kami digugat oleh Uni Eropa [lawsuit] Masih berjalan, tapi tidak masalah. Saya sudah menyarankan [my officials] Kami akan menghentikan ekspor bauksit tahun ini. Jadi kita mendapatkan kasus lain,” kata Djokovic saat membuka sidang Senat Pendidikan Universitas Cebulos Marret (UNS) di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.
“Kemudian [we will ban] Tembaga atau bijih timah [exports]Jadi mari kita menuntut lagi. Tidak apa-apa jika mereka menuntut kita, ”tambahnya.
Menurut Djokovic, larangan ekspor bijih layak dilakukan karena akan menambah nilai bagi Indonesia. Ini akan menarik sejumlah besar investasi di negara ini dan menciptakan lapangan kerja. Larangan ekspor bijih akan membantu Indonesia menghasilkan pendapatan tambahan melalui pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, penerimaan bukan pajak dan pajak ekspor.
Djokovic mengatakan penghentian ekspor bahan mentah akan membantu Indonesia menghasilkan produk seperti baterai lithium, baterai kendaraan listrik, dan semikonduktor.
“Tujuh tahun lalu, ekspor bahan baku nikel kita mencapai US$1-1,5 miliar. Saat kami berhenti mengekspor, perampingan industri dan industrialisasi datang. Pada tahun 2021, ekspor nikel kita akan mencapai $20,8 miliar [we have turned them] Untuk produk setengah jadi atau jadi,” ujarnya.
“Itu hanya komoditas. Kita masih punya tembaga, bijih timah, hasil perkebunan dan pertanian. Kalau berani kita hentikan. [exporting them] Satu per satu, kita bisa melihat angka yang besar itu. Ini akan menciptakan pekerjaan yang paling penting. Menkeu bisa memungut pajak,” tambah Presiden.
Menurut Djokovic, Indonesia pada KTT G20 di Italia mengatakan akan sangat terbuka jika negara lain ingin mengatur produksi di Indonesia.
“Bisa bermitra dengan BUMN atau swasta kita. Atau selama Anda berada di Indonesia, jika Anda ingin mendirikan industri sendiri, jangan khawatir, ”kata Djokovic dalam konferensi tersebut.
Mineral mentah yang diekspor Indonesia dapat menghasilkan nilai 14-20 kali lebih banyak ke negara-negara target. Menurut Djokovic, pajak dan kesempatan kerja juga masuk ke negara-negara tersebut.
“Dan apa yang kita dapatkan? Mereka selalu mengancam kami bahwa kami akan mengajukan kasus WTO. Ajukan saja gugatan,” kata Djokovic.
“Penggemar perjalanan. Pembaca yang sangat rendah hati. Spesialis internet yang tidak dapat disembuhkan.”
More Stories
Ringkasan: Anantara Resort di Indonesia; Tampa Hyatt sedang bergerak
Telin dan Indosat bermitra untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan ICE System 2
Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia